Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setahun Pandemi Covid-19, Ahli: Kunci Masalahnya Protokol Kesehatan

KOMPAS.com - Hari ini, tepat setahun kasus pertama Covid-19 dikonfirmasi di Indonesia. Namun, angka kasus tak kunjung menurun.

Beberapa waktu belakangan, kasus justru bertambah sekitar 5.000-7.000 orang per hari. Kunci masalahnya adalah protokol kesehatan. 

Dosen FIKES UIN Syahid Jakarta Baequni Boerman mengatakan, Covid-19 mengubah hidup kita dari segala aspek.

Alih-alih semakin mengencangkan ikat pinggang untuk patuh pada protokol kesehatan, masyarakat justru tampak semakin tidak peduli.

"Di dalam kesehatan masyarakat yang saya pelajari dan yang saya quote dari beberapa jurnal, kunci permasalahan Covid-19 adalah protokol kesehatan," kata Baequni dalam webinar bertajuk Melawan keletihan sosial di masa pandemi @ Dies Natalis Fisip UI 2021 yang diselenggarakan Kamis, 25 Februari 2021.

Artinya, saat ini seluruh dunia sedang berjuang bagaimana caranya agar protokol kesehatan terus dilakukan meski program vaksinasi sudah berjalan.

"Terutama di Indonesia. Karena Covid-19 di Indonesia seolah-olah terus melaju tanpa kendali," imbuh dia.

Baequni mengambil contoh yang terjadi di Wuhan.

Setelah kota di China itu pertama kali mengonfirmasi kasus pertama virus corona baru, jumlah kasus terus bertambah.

Namun setelah Wuhan melakukan lockdown ketat, jumlah infeksi kasus terbukti menurun hingga sekarang.

"Kita (Indonesia) tidak melakukan lockdown. Kita melakukan PSBB, tapi tidak diterapkan dengan disiplin akhirnya kita terlibat dalam satu masalah atau satu kasus yang panjang. Artinya Covid-19 di Indonesia sampai sekarang masih terjadi," jelas Baequni yang juga selaku Inisiator Perang Akar Rumput Covid-19.

Dia melanjutkan, untuk menangani pandemi Covid-19 yang benar-benar harus diterapkan dan dilakukan adalah pembatasan sosial, menjaga jarak.

Pengendalian penularan virus corona di Indonesia masih belum maksimal. Ini terbukti dengan penambahan kasus harian yang berkisar antara 5.000-7.000 kasus per hari.

Covid-19 akan dikenang sepanjang masa

Dosen senior Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (UI) Imam B. Prasodjo mengatakan, 2020 mungkin akan menjadi tahun yang akan dikenang sepanjang masa.

Tidak lain, karena di sepanjang tahun 2020 manusia berhadapan dengan pandemi Covid-18. Penyakit yang baru pertama kali muncul, baru diketahui, tapi langsung menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menginfeksi jutaan umat manusia.

Imam berkata, pandemi Covid-19 mirip dengan kejadian revolusi industri pada abad ke-18.

"Semua orang membicarakan tentang perubahan sosial. Seringkali orang menyebut apa yang terjadi di Eropa Barat," ujar Imam di kesempatan yang sama

Imam mengatakan, perubahan dari suatu kejadian sering kali muncul karena ada dorongan orang ingin mendapat kelayakan hidup.

Selain itu, juga ada dorongan teknologi yang luar biasa.

Seperti kita tahu, saat ini teknologi informasi digital sangat penting dan seperti sudah menjadi kebutuhan. Mulai dari bekerja, sekolah, rapat, dan lainnya menggunakan internet dan teknologi.

"Tapi ada dorongan yang mengubah kehidupan kita, yang orang mungkin tidak pernah menyangka. Covid-19 ini adalah salah satu engine of history. Dampak dari Covid-19 ini mendorong semua perubahan di hampir semua tatanan. Tidak hanya kesehatan, tapi dampak ekonomi, dampak keagamaan, pendidikan, perkawinan, olahraga, dan seluruh aktivitas," kata Imam yang juga seorang sosiolog itu.

Hal ini membuat semua orang harus menyesuaikan diri dalam waktu yang sangat pendek agar mencegah diri dari Covid-19.

Dorongan untuk mau tidak mau beradaptasi dengan kebiasaan baru, disebut Imam, wajar menimbulkan kejenuhan dan keletihan.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/02/173200723/setahun-pandemi-covid-19-ahli--kunci-masalahnya-protokol-kesehatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke