Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pestisida Bikin Lebah Kurang Tidur, Ini Dampak untuk Lingkungan

KOMPAS.com - Semua mahluk hidup, termasuk lebah, juga memerlukan tidur sebelum melanjutkan aktifitasnya lagi.

Namun dua penelitian baru menemukan bahwa beberapa jenis pestisida yang biasa digunakan untuk mengusir hama ternyata dapat menganggu kualitas tidur para serangga.

Kualitas tidur yang terganggu ini menurut penellti berdampak besar pada perilaku lebah.

Seperti dikutip dari CNN, Senin (25/1/2021), dalam studinya, peneliti memberikan gula nektar yang dicampur dengan neonicotinoid, salah satu pestisida yang paling umum digunakan. Selanjutnya, peneliti melacak pergerakan mereka saat mencari makan.

"Pestisida tampaknya menganggu jam tubuh lebah yang mencari makan. Mereka lebih jarang mencari makan dan lebih banyak tidur di siang hari. Ini menyebabkan perilaku normal mereka salah waktu," kata Kiah Tasman, peneliti dari Universitas Bristol.

Temuan ini pun menunjukkan bahwa motivasi lebah mencari makan mengalami penurunan. Lebah menjadi sangat lamban dan jarang keluar.

Hal tersebut menjadi sebuah kekhawatiran bagi para peneliti.

Pasalnya, banyak tanaman, termasuk buah dan sayuran yang kita makan bergantung pada penyerbuk untuk berkembang biak.

World Wildlife Fund sendiri mencatat hampir 90 persen tanaman liar dan 75 persen tanaman secara global bergantung pada penyerbukan hewan.

Padahal lebah menjadi salah satu hewan yang punya peran penting dan mengambil sebagian besar beban kerja penyerbukan ini.

Data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat, bahkan menyebut jasa dari penyeburkan lebah ini mampu meningkatkan nilai panen di AS lebih dari 15 miliar dollar (setara Rp 210,78 triliun) setiap tahun.

Tapi ternyata lebah dan penyerbukan lainnya kini tengah berada di bawah ancaman akibat penggunaan pestisida yang meluas.

Selain itu juga lebah juga berhadapan dengan ancaman hilangnya habitat, krisis iklim, dan parasit.

Hal tersebut akhirnya membuah lebah pekerja di Eropa dan Amerika turun lebih dari 30 persen sejak satu abad yang lalu.

"Jika mereka keluar dan mencari makan pada malam hari, bunga tak tersedia. Jadi itu akan sangat mengurangi keberhasilan mereka dalam mengumpulkan makanan yang dibutuhkan koloni untuk tumbuh dan berkembang biak," tambah Tasman, yang juga merupakan penulis utama dalam studi.

Perilaku tersebut juga bisa memengaruhi seberapa baik lebah mampu merawat anak-anak mereka. Pestisida pun diketahui dapat merusak otak bayi lebah.

Sementara dalam studi berikutnya, peneliti juga menemukan jika pestisida mengubah perilaku serangga lainnya, yaitu lalat.

Setelah di beri paparan neonicotinoid dan memantau gerakan menggunakan sinar inframerah, sel-sel otak lalat menunjukkan kebingungan menjalankan jam tubuh.

"Pestisida ini sepertinya membekukan sel-sel otak sehingga lalat kebingungan. Kemungkinan besar mekanisme yang sama terjadi pula pada lebah," ungkap Tasman.

Para peneliti pun menyebut temuan berguna untuk membantu lebih memahami bagaimana pestisida memengaruhi serangga.

"Ini juga memberi petunjuk saat membuat pestisida. Jika kita paham kita dapat membuat pestisida yang hanya bekerja pada hama," pungkas Tasman.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/01/25/200000123/pestisida-bikin-lebah-kurang-tidur-ini-dampak-untuk-lingkungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke