Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ahli Temukan Kerangka Bayi Kembar Identik dari Era Paleolitikum Akhir

KOMPAS.com - Peneliti berhasil menemukan bukti paling awal keberadaan kembar identik pada manusia. Hal tersebut terungkap berdasarkan hasil analisis DNA purba yang ditemukan di sebuah kuburan di era Peleolitikum Akhir.

Seperti dikutip IFL Science, Rabu (11/11/2020) makam tersebut berisi sisa-sisa kerangka dua bayi yang baru lahir.

Makam yang berisi bayi kembar itu berbentuk oval dan diletakkan berdampingan menghadap timur dengan tengkorak mengarah ke utara.

Lebih lanjut, peneliti menyebut jika bayi dibaringkan dengan 53 manik-manik yang terbuat dari gading mamoth yang berukuran seragam.

Peneliti berpendapat bahwa manik-manik itu digunakan sebagai persembahan.

Makam bayi yang ditemukan di situs Gravettian Krems-Wachtberg di Austria itu juga tidak ditutup dengan tanah, melainkan ditutup dengan mengunakan tulang belikat mammoth yang telah dikelupas dengan menggunakan alat.

Dengan metode seperti itu, menurut peneliti bayi-bayi berarti diawetkan dengan baik sehingga memungkinkan para peneliti untuk melakukan analisis DNA menggunakan gigi bayi yang baru lahir.

Hasil analisis pun berhasil mengungkapkan bahwa si kembar merupakan bayi baru lahir yang berusia tak lebih dari dua bulan.

Hanya saja menurut peneliti, kedua bayi meninggal di waktu yang berbeda.

Bayi pertama langsung meninggal setelah dilahirkan sementara bayi kedua meninggal 50 hari kemudian.

Tentunya temuan ini menjadi menarik karena menandai contoh paling awal dari kembar monozigot atau kembar identik.

Kembar monozigot juga dikenal sebagai kembar identik sendiri terbentuk di dalam rahim ketika satu telur yang telah dibuahi terbelah menjadi dua embrio terpisah. Ini memunculkan dua atau lebih keturunan yang akan terlihat dan secara genetik sama.

Selain itu juga sisa-sisa manusia yang belum dewasa dari zaman Paleolitik Akhir sangat langka ditemukan.

Sehingga temuan menjadi penting dalam memberikan wawasan baru tentang praktik penguburan manusia purba.

Temuan yang kemudian dipublikasikan di jurnal Communications Biology ini juga memaparkan jika Kota Krems di Austria merupakan rumah bagi kelompok pemburu pengumpul sekitar 40.000 hingga 30.000 tahun yang lalu.

Situs tersebut merupakan situs yang luar biasa untuk menghasilkan informasi karena bahan organik terawetkan dengan sangat baik dalam sedimen.

Selain menemukan bayi kembar, makam tersebut rupanya juga berisi bayi lain yang diperkirakan berumur 3 bulan. Peneliti berasumsi jika bayi tersebut masih berkerabat dengan si kembar.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/12/090300423/ahli-temukan-kerangka-bayi-kembar-identik-dari-era-paleolitikum-akhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke