Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Produk Ekstrak Lebih Baik Dibanding Temulawak Segar, Simak 4 Alasannya

KOMPAS.com- Sebagian masyarakat Indonesia sudah sangat terbiasa dengan mengonsumsi tanaman herbal asli dari negeri sendiri, salah satunya temulawak.

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) disebutkan memiliki banyak manfaat karena mengandung senyawa berwarna kuning atau zat aktif berupa curcumin di dalamnya.

Umumnya, kebanyakan masyarakat mengonsumsi temulawak yang masih segar entah dengan cara dikonsumsi langsung maupun diseduh dengan air panas.

Namun, ternyata mengonsumsi temulawak segar secara langsung, zat yang terkandung dalam temulawak tidak dapat diserap tubuh dengan baik.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR(Cand) dr Inggrid Tania MSi.

Inggrid menyebutkan setidaknya ada 4 alasan konsumsi temulawak segar yang patut dipertimbangkan.

1. Curcumin sulit diserap 

Inggrid mengatakan bahwa curcumin yang didapatkan dari tanaman jenis temulawak segar, jika dikonsumsi langsung akan susah sekali diserap oleh darah di dalam tubuh.

Sehingga, membutuhkan proses yang panjang untuk mengambil ekstrak curcumin agar mudah diserap oleh tubuh, bermanfaat dan dosisnya bisa disesuaikan.

Selanjutnya, jika curcumin tersebut ditambah senyawa piperin, maka khasiatnya akan bertambah besar.

"Mengonsumsi (temulawak bersenyawa curcumin) dalam bentuk yang segar, itu baik juga. Kelemahannya yang segar itu adalah kita sulit untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang besar," jelas Inggrid dalam diskusi daring Talkshow Kesehatan dan Peluncuran Curcuma Force dari SOHO Global Health, Rabu (21/10/2020). 

2. Pastikan temulawak segar bebas cemaran

Dipaparkan Inggrid, kalau kita mengonsumsi temulawak dalam bentuk yang segar, kita harus memastikan apakah, tanaman tersebut bebas dari cemaran pestisida, cemaran logam berat dan lain sebagainya.

"Memastikan itu tidak mudah dan orang awam juga tidak bisa. Sementara itu, produksi industri seperti yang diproduksi SOHO (Curcuma Force) itu sudah bersertifikasi organik, si temulawaknya sudah organik," jelasnya.

"Artinya, temulawak sebagai bahan bakunya sudah terstandarisasi, kualitas lebih terjaga, dan kemananan dari cemaran tadi terjaga," imbuhnya.

3. Produk ekstrak lebih praktis

Alasan lainnya yang bisa jadi pertimbangan di era sekarang adalah masalah kepraktisan.

Untuk produk produksi terstandar, tentunya menjadikan ekstrak curcumin dari temulawak mudah diserap tubuh dan juga ketersediaannya menjadi modern serta lebih praktis.

4. Kebutuhan dosis besar

Untuk keluhan-keluhan atau gangguan yang sudah agak berat seperti peradangan di hati, Inggrid menegaskan bahwa mereka membutuhkan konsumsi kebutuhan curcumin dengan dosis yang lebih besar, terstandar atau terukur.

Sehingga, dianjurkan lebih baik memakai ekstrak curcumin yang terstandar, juga dosisnya sudah diukur sebelum produksi.

"Setiap hari boleh dikonsumsi Curcumin berasal dari ekstrak temulawak. Ekstrak temulawak ini sudah dipastikan aman untuk pemakaian jangka panjang," ucap dia.

Jadi, ekstrak temulawak yang mengandung curcumin ini bisa dikonsumsi setiap hari dengan dosis yang tertera, misalnya tiga kali 1 tablet.

Adapun, pada ketersediaan produk yang ada kandungan curcumin dan apalagi ditambah dengan ekstrak piperin akan sangat bagus untuk dikonsumsi oleh semua usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.

"Tipsnya, mengonsumsi sesuai dosis," kata dia.

Namun, ini bukan berarti mengonsumsi temulawak segar tidak diperbolehkan. Hanya saja, umumnya, ada keterbatasan seorang individu untuk mengonsumi minuman herbal seduh langsung dalam sehari.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/10/28/080200323/produk-ekstrak-lebih-baik-dibanding-temulawak-segar-simak-4-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke