Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PT KCI Nilai Masker Scuba Tak Efektif, Ini Penjelasan Pakar

KOMPAS.com - Demi mencegah penyebaran virus corona, PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) telah menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang mengenakan masker selama naik Kereta Rel Listrik (KRL).

Selain diminta menggunakan masker yang benar, dengan menutup mulut dan hidung secara sempurna, VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba juga menekankan, bagi calon penumpang KRL untuk memakai masker yang efektif menahan droplet atau cairan.

"Hindari penggunaan jenis scuba maupun buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung," ujar Anne dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (15/9/2020).

Menanggapi hal tersebut, Dian Burhani, S. Si, M.T, peneliti di Pusat Penelitian Biomaterial LIPI mengatakan, salah satu faktor yang menentukan efektivitas masker untuk mencegah penyebaran virus corona adalah ukuran pori material bahan.

“Virus corona ini kan ditularkan melalui droplet. Jadi, agar efektif memang ukuran pori bahan masker harus lebih kecil dari ukuran droplet,” ujar Dian kepada Kompas Sains, Rabu (16/9/2020).

Dian menambahkan, jika dibandingkan dengan masker N95 yang porinya 14 mikron, masker scuba cenderung memiliki pori yang lebih besar, yaitu sekitar 30-40 mikron.

Selain ukuran porinya lebih besar, hal lain yang membuat masker scuba diragukan efektivitasnya adalah karena masker ini hanya satu lapis.

“Kalau hanya memakai masker satu lapis, khawatir droplet menempel pada bagian luar masker  scuba dan lama-lama meresap melalui pori masker, yang kemudian akan langsung mengenai mulut dan hidung kita,” jelasnya.

Selain masker N95 dan masker bedah, menurut Dian, masker yang terbilang efektif mencegah penyebaran virus corona adalah masker katun tiga lapis.

Bukan tanpa alasan masker katun tiga lapis memiliki perlindungan yang lebih maksimal. Pasalnya, setiap bagian masker memiliki fungsi perlindungan masing-masing.

Dijelaskan Dian, masker lapis pertama di bagian dalam berfungsi untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut kita, lalu lapisan kedua di bagian tengah berfungsi sebagai filter kuman, dan lapisan ketiga di bagian luar berfungsi melindungi kita dari droplet orang lain.

Meski banyak orang mengeluhkan rasa tak nyaman saat memakai masker tiga lapis, Dian meyakinkan bahwa masker tiga lapis tidak akan membuat pemakainya kesulitan bernapas.

“Memang terasa agak tidak nyaman. Tapi, masker tiga lapis ini lebih aman. Jika saat pemakaian mulai terasa pengap, bisa dilepas dan diganti dengan masker baru. Maksimal untuk penggantian masker setiap empat jam sekali,” jelas Dian.

Lebih lanjut Dian juga menyarankan, untuk menambah perlindungan diri dengan memakai face shield bersama masker.

“Tapi jangan pernah hanya memakai face shield tanpa masker ya. Karena, bagaimanapun masker adalah penghalang fisik utama untuk mencegah virus corona yang ada di droplet masuk ke tubuh kita,” pungkasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/16/202500223/pt-kci-nilai-masker-scuba-tak-efektif-ini-penjelasan-pakar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke