Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kamasutra Satwa: Hanya Punya Lubang Angin, Bagaimana Burung Kawin?

KOMPAS.com - ketika melihat burung kawin, penting bagi kita untuk menjaga jarak dan tidak mengganggu aktivitasnya.

Jika burung ketakutan atau stres saat kawin, mereka kemungkinan tidak akan menyelesaikan ikatan mereka dan perkawinan bisa jadi kurang berhasil.

Saat burung siap kawin, jantan dan betina akan mencari pasangan terbaik. Begitu mereka menemukan pasangan yang cocok, mereka kawin dengan sangat cepat.

Perubahan hormonal yang menyebabkan organ seksual siap untuk kawin juga memicu perubahan perilaku. Burung bisa menjadi lebih agresif dalam melindungi wilayahnya.

Mereka cenderung menunjukkan perilaku pacaran seperti tarian, nyanyian, dan pertunjukan bulu yang akan membantu menarik pasangan terbaik.

Postur khas jantan adalah menyeimbangkan punggung betina, dengan kedua burung menghadap ke arah yang sama. Betina mungkin membungkuk, berjongkok, atau bahkan berbaring di tanah untuk memudahkan akses bagi jantan.

Jantan kemudian akan membungkuk untuk menyentuh kloaka miliknya. Kontak sederhana itu hanya berlangsung satu detik.

Burung tidak memiliki organ seksual yang sama seperti mamalia. Sebaliknya, burung jantan dan betina memiliki kloaka (juga disebut lubang angin).

Bukaan lubang angin ini, merupakan jalan keluar menuju saluran pencernaan, kemih, dan reproduksi.

Burung jantan memiliki testis dan burung betina memiliki ovarium, tetapi organ ini berubah sepanjang tahun. Selama musim kawin, yang dipicu adalah tingkat cahaya musiman dan iklim.

Tetapi, juga oleh sumber daya dan kelimpahan makanan, testis dan ovarium akan tumbuh dan mulai memproduksi sperma dan sel telur. Pada saat yang sama, kloaka membengkak dan burung siap untuk kawin.


Cukup lama bagi sperma untuk ditransfer dari kloaka jantan ke kloaka betina. Ketika masuk, sperma akan menempuh perjalanan pendek untuk membuahi sel telurnya dan pembentukan telur akan dimulai.

Sentuhan kloaka antara burung jantan dan betina disebut “ciuman kloaka”. Burung dapat bertukar beberapa "ciuman" ini selama satu sesi kawin untuk memastikan pembuahan.

Betina dapat menyimpan sperma yang ditransfer di kloaka selama beberapa hari, minggu, atau bulan, sampai kondisi yang tepat baginya untuk mulai bertelur.

Setelah selesai, burung jantan dan betina dapat sepenuhnya berpisah. Setelah musim kawin berakhir, organ seksual burung akan menyusut.

Burung akan mengurangi berat organ-organ tersebut dalam persiapan untuk migrasi. Tidak seperti manusia, burung tidak akan kawin di luar musim yang paling produktif. Di luar musim kawin, perilaku kompetitif mereka juga cenderung berkurang.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/12/100500623/kamasutra-satwa--hanya-punya-lubang-angin-bagaimana-burung-kawin-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke