Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Herd Immunity Lawan Covid-19, Kajian Ilmiah Ragukan Keberhasilannya

KOMPAS.com - Seiring dengan upaya penyebaran Covid-19, herd immunity kerap disebut sebagai alternatif melawan penyakit yang disebabkan virus corona jenis SARS-CoV-2.

Dalam pemberitaan Kompas.com Sains sebelumnya, dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Dr Panji Hadisoemarto, MPH, menyebutkan bahwa herd immunity adalah konsep kekebalan terhadap penyakit yang dipakai untuk level populasi.

"Jadi bukan seseorang (individual saja) punya kekebalan, tapi sekelompok orang punya kekebalan (terhadap kuman jahat tertentu)," kata Panji kepada Kompas.com, Senin (11/5/2020).

Setelah herd immunity digaungkan, sejumlah pakar mencoba mencari tahu apakah benar alternatif ini efektif melawan Covid-19. Salah satunya oleh peneliti di Spanyol.

Hasil penelitian dari ilmuwan di Spanyol meragukan kelayakan herd immunity sebagai cara untuk mengatasi pandemi corona.

Dalam laporan yang terbit di jurnal medis The Lancet, ahli meriset lebih dari 60.000 orang di Spanyol.

Mereka memperkirakan, hanya sekitar 5 persen dari populasi tersebut yang mengembangkan antibodi.

Herd immunity dicapai ketika cukup banyak orang menjadi kebal terhadap virus untuk menghentikan penyebarannya.

Herd immunity dapat terwujud apabila ada 70-90 persen populasi yang kebal dari virus untuk melindungi mereka yang tidak terinfeksi.

Dilansir BBC News, Rabu (8/7/2020), prevalensi antibodi Covid-19 di bawah 3 persen di wilayah pesisir. Namun, di Spanyol penyebaran Covid-19 lebih luas.

"Meski dampak Covid-19 di Spanyol tinggi, perkiraan prevalensi sangat rendah dan jelas tidak cukup untuk memberikan herd immunity," kata penulis dalam laporan itu.

"Ini tidak bisa dicapai tanpa menerima imbal baliknya, yaitu kematian dalam jumlah besar pada populasi yang rentan dan kewalahannya sistem kesehatan," imbuh penulis.

"Dalam situasi ini, kebijakan menjaga jarak (social distancing) serta upaya untuk menemukan dan mengisolasi kasus baru dari orang-orang yang berkontak dengan mereka wajib dilakukan. Ini demi pengendalian epidemi pada masa mendatang."

Studi ini dianggap sebagai penelitian terbesar soal herd immunity virus corona di Eropa.

Ada pula penelitian serupa di China dan AS.

Prof Danny Altmann, juru bicara Masyarakat Inggris untuk Imunologi sekaligus Profesor Imunologi di Imperial College London, menilai penelitian ini sangat serius.

"Temuan seperti ini memperkuat gagasan bahwa kita dihadapkan dengan infeksi mematikan yang menginduksi kekebalan. Tantangannya adalah untuk mengidentifikasi strategi vaksin terbaik yang dapat mengatasi masalah ini dan merangsang respons imun yang besar, berkelanjutan, optimal, dengan cara virus gagal melakukannya," kata Prof Altmann.

Pencarian solusi yang sesuai

Herd immunity dapat dicapai melalui vaksinasi massal atau melalui banyaknya populasi terjangkit yang kemudian sembuh.

Jika ada cukup banyak orang yang kebal terhadap penyakit tertentu, peluang penyebarannya dari satu orang ke orang lain sangat kecil.

Membiarkan virus corona menjangkiti banyak orang dan membuat mereka jatuh sakit bukanlah sebuah opsi. Pasalnya, terlalu banyak nyawa yang berisiko meninggal dunia.

Herd immunity sempat dilirik oleh Inggris, tetapi cara itu ditinggalkan setelah dikritik keras.

Saat ini, vaksin untuk virus corona belum ada, walaupun ada banyak calon vaksin yang sedang dikembangkan.

Tantangannya adalah membuat vaksin yang menyediakan cukup perlindungan. Vaksin itu harus melatih sistem kekebalan tubuh untuk mempelajari dan mengingat cara membuat antibodi yang bisa memerangi virus corona.

Para ilmuwan merasa risau bahwa "memori" ini mungkin berumur sangat pendek, mengingat kemunculan penyakit ini belum lama.

Walau sejumlah orang yang terjangkit virus corona telah mengembangkan antibodi, para pakar belum tahu seberapa lama itu bisa bertahan.

Flu biasa disebabkan virus yang mirip dan respons kekebalan tubuh terhadap virus itu dengan cepat memudar.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/09/110200723/herd-immunity-lawan-covid-19-kajian-ilmiah-ragukan-keberhasilannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke