Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Virus Corona Menyebar di Udara, Bisakah Filter AC Melindungi dari Covid-19?

KOMPAS.com - Ilmuwan di seluruh dunia mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk merevisi rekomendasi terkait virus corona menyebar di udara.

Sebanyak 239 ilmuwan di 32 negara di dunia telah kembali menemukan bukti, bahwa partikel virus SARS-CoV-2 ini dapat bertahan di udara dalam waktu yang cukup lama, setelah aerosol mengandung droplet dihembuskan lewat batuk atau bersin dari orang terinfeksi virus.

Lantas, apakah pendingin ruangan atau air conditioner (AC) yang dilengkapi filter penyaring udara dapat melindungi dari Covid-19?

Pekan lalu, Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan, mal-mal di negara bagian ini tidak dapat dibuka kembali sampai mereka memasang filter partikel udara efisiensi tinggi yang mampu menahan virus penyebab Covid-19.

Penyaring udara berkualitas tinggi

Peneliti kesehatan lingkungan Harvard Joseph Gardner Allen, mengapresiasi langkah Cuomo tersebut.

Direktur program Healthy Buildings di Harvard T.H. Chan School of Public Health ini adalah salah satu dari 239 ilmuwan yang menulis surat terbuka kepada WHO, CDC Amerika Serikat dan lembaga kesehatan lainnya tentang virus corona menyebar di udara.

Allen juga sudah sejak lama konsisten pada bagaimana bangunan sehat dapat menjadi pertahanan pertama melawan virus corona baru.

"Belum pernah terjadi, ada pemimpin di negara ini yang berbicara tentang bangunan sehat, ventilasi dan penyaringan (udara). Saya bersyukur kita memiliki pemimpin seperti ini," kata Allen seperti diwartakan CNN, Rabu (8/7/2020).

Allen mengatakan CDC dan WHO sangat lambat untuk mengakui transmisi aerosol yang sedang terjadi. Sementara bangunan yang ada tidak dilengkapi dengan pengendalian yang tepat.

Kepada para pemilik pusat perbelanjaan seperti mal, Cuomo mengatakan tentang filter HEPA yang memiliki nilai peringkat MERV tertinggi, antara 17 dan 20.

Apa itu MERV?

MERV atau minimum efficiency reporting value adalah filter atau penyaring udara yang dinilai memiliki kemampuan baik dalam menahan partikel kecil.

Peringkat MERV naik dari satu menjadi 20, yakni filter tersebut memiliki efektivitas lebih tinggi dibandingkan penyaring udara lainnya.

Pada tingkat tertinggi, filter udara HEPA telah digunakan oleh rumah sakit untuk melengkapi ruang steril operasi, serta berfungsi untuk mengendalikan penyakit menular.

Sebab, filter ini diklaim mampu menghilangkan 99,97 persen debu, serbuk sari, jamur, bakteri dan partikel udara lainnya hingga sekecil 0,3 mikron.

Sebagai perbandingan, partikel virus corona pada Covid-19 yakni SARS-CoV-2 diperkirakan memiliki ukuran antara 0,06 hingga 1,4 mikron.

"Intinya, filter ini dapat menangkap hampir semua partikel (di udara)," kata Allen.

Efisiensi filter udara terhadap virus corona

Kendati demikian, tidak semua bisnis dan pemilik rumah memungkinkan untuk memperbaiki sistem penyaring udara yang ada dengan mengakomodir filter HEPA, atau filter udara apapun yang direkomendasikan untuk menahan virus corona di udara.

"Penyaring HEPA tidak selalu layak atau praktis, tetapi ada filter lain yang dapat melakukannya, yakni yang direkomendasikan oleh badan pengatur standar untuk HVAC adalah filter MERV 13," ungkap Allen.

Filter udara efisiensi tinggi dalam kisaran 13 hingga 16 MERV sering digunakan di rumah sakit, panti jompo, laboratorium penelitian, dan tempat-tempat lain di mana penyaringan penting.

"Jika Anda adalah pemilik rumah, bangunan, atau mal, memasang filter nomor MERV terbesar yang dapat diandalkan oleh sistem tanpa menjatuhkan volume udara yang melewatinya," saran Erin Bromage, seorang profesor biologi di University of Massachusetts Dartmouth.

Bromage mengatakan ada semacam zona 'Goldilocks' untuk virus corona, yakni pada kelembaban 40 dan 60 persen, di mana pada kondisi ini partikel virus tidak dapat bertahan lama.

Di bawah kelembaban 40 persen, kata dia, droplet yang terinfeksi menggantung di udara lebih lama, sehingga memberikan kesempatan untuk melakukan perjalanan lebih jauh untuk menginfeksi orang.

Sedangkan di atas 60 persen, droplet menyerap lebih banyak kelembaban, lebih rentan terhadap gravitasi.

"Tapi itu sebenarnya turun ke permukaan lebih cepat dan menjadi basah sebenarnya membuat virus tetap hidup dan menular lebih lama," tambahnya.

Kendati demikian, ahli tetap menyarankan agar masyarakat tetap fokus mematuhi protokol kesehatan yang ada, seperti menggunakan masker, menjauhi kerumunan, menjaga jarak sosial dan sering mencuci tangan.

Selain itu, cobalah untuk hanya pergi ke tempat-tempat dengan sirkulasi udara dan filtrasi yang baik untuk terhindar dari Covid-19 yang kemungkinan tertular dari virus corona menyebar di udara.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/09/080000823/virus-corona-menyebar-di-udara-bisakah-filter-ac-melindungi-dari-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke