Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Disleksia, Ini Saran Bagi Orangtua untuk Kembangkan Potensinya

KOMPAS.com - Orangtua dan edukator atau pengajar dianggap memiliki peran penting dalam mengembangkan proses belajar anak-anak dengan disleksia.

Anak-anak dengan disleksia memiliki kesulitan dalam belajar membaca, menulis, dan atau mengeja huruf dan kata. Hal ini membuat anak dengan diseleksia sering kali disalahpahami sebagai bodoh ataupun malas.

Berdasarkan data Dyslexia Association of Singapore (DAS), diperkirakan ada sekitar 10 persen dari total populasi dunia yang menderita disleksia, termasuk anak-anak.

Director of Specialised Educational Services DAS, Edmen Leong, berkata bahwa anak-anak disleksia memang mengalami kesulitan dalam belajar, tetapi disleksia tidak memengaruhi tingkat kecerdasan penderitanya.

Anak dengan disleksia memiliki kekuatan dan kelemahan yang unik, di mana mereka mengalami kesulitan dalam pengembangan tata bahasa, tetapi sangat berbakat di bidang lainnya, seperti musik, olahraga atau seni.

"Orangtua dan edukator memiliki peran penting dalam proses belajar anak-anak dengan disleksia," kata dia.

Untuk diketahui, DAS adalah organisasi layanan sosial yang aktif menyediakan beragam layanan untuk individu yang menyandang disleksia di Singapura dan kawasan sekitarnya.

Berikut beberapa metode yang disarankan oleh DAS untuk mengembangkan kemampuan bahasa dan menemukan talenta anak-anak dengan disleksia.

1. Mengajar dengan kreatif

Saat berinteraksi dengan anak, gunakan bahasa yang jelas dan sederhana dan hindari penggunaan kata-kata yang sulit.

Lakukan kegiatan yang melibatkan berbagai panca indera seperti indera penglihatan, pendengaran, kinestetik, sentuhan, guna membantu perkembangan anak.

2. Membaca buku

Aktivitas menyenangkan yang dapat dilakukan bersama anak-anak adalah membaca buku.

Selain meningkatkan kosakata anak, kegiatan ini dapat membantu mereka membuat model kalimat, bentuk kalimat, dan fonetik.

3. Membantu mereka untuk fokus

Beberapa anak mungkin menghadapi kesulitan dalam menghafal, berpikir adaptif, dan mengendalikan diri.

Untuk itu, dukung proses belajar mereka dengan memberikan alat bantu visual, menyalakan musik background untuk mengurangi gangguan, dan melatih fokus mereka dengan meditasi.

4. Selalu libatkan mereka

Beri kesempatan bagi mereka untuk bertanggung jawab atas proses belajarnya. Ini dapat dilakukan dengan melibatkan mereka dan menjadikannya peserta aktif.

Selain itu, tantang mereka di bidang-bidang dimana mereka memiliki potensi agar kita dapat menemukan dan mengembangkan talentanya.

5. Jadilah teman yang baik

Mulailah percakapan yang bermakna dengan mereka. Tidak ada cara yang lebih baik dalam membantu proses belajar anak, selain dengan menjadi anggota keluarga, guru dan teman yang mendukung, ingin mendengarkan, serta siap membantu.

Anda juga dapat memotivasi mereka dengan menetapkan tujuan yang realistis dalam mengembangkan minatnya.

Selain itu, tawarkan bantuan kepada anak sambil mengajarkan tanggung jawab secara bertahap, agar mereka dapat memperoleh pembelajaran dan pengembangan yang lebih besar.

Di samping berbagai metode di atas, Edmen mengingatkan bahwa setiap anak itu berbeda.

"Untuk itu, penting bagi kita untuk menyadari tantangan setiap anak, meluangkan waktu, dan berupaya dalam menemukan talenta mereka," kata dia.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/28/120400323/anak-disleksia-ini-saran-bagi-orangtua-untuk-kembangkan-potensinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke