JAKARTA, KOMPAS.com - Kenapa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dipasang miring?
Hal itu mungkin menjadi salah satu yang dipertanyakan masyarakat. Pasalnya, seringkali pemasangan PLTS Atap di rumah maupun gedung posisinya miring, bukan datar.
Mengenai jawabannya, telah tersaji dalam dokumen berjudul Panduan Perencanaan dan Pemanfaatan PLTS Atap di Indonesia yang diunduh dari laman Kementerian ESDM.
Di dokumen itu tertulis bahwa, dalam satu tahun terdapat masa-masa di mana musim panas terjadi di belahan bumi utara, sedangkan pada masa yang lain musim panas terjadi di belahan bumi selatan.
Hal ini terjadi karena posisi matahari dalam satu tahun berubah sesuai dengan lintasannya, relatif terhadap lokasi pengamat di Bumi.
Baca juga: Apakah PLTS Atap Bisa Jadi Cadangan Energi Saat Listrik Padam?
Penyebabnya, posisi bumi sedikit miring sebesar 23,50 derajat dari lintasan atau orbit bumi pada saat mengelilingi matahari.
Indonesia dengan posisi di daerah khatulistiwa tidak terlalu merasakan perbedaan musim tersebut.
Akan tetapi, perubahan posisi matahari yang bergeser ke bagian utara atau selatan dari khatulistiwa ini cukup mempengaruhi posisi dan arah panel surya untuk bekerja secara optimal.
Agar bayangan dari panel surya tidak menghalangi kinerjanya, maka arah panel surya yang terbaik adalah menghadap ke garis khatulistiwa, alias miring.
Pemasangan panel surya dengan posisi miring pada atap di sisi utara dan selatan akan membuat kinerjanya lebih optimal.
Sebaliknya jika miring pada sisi timur dan barat, maka mungkin diperlukan tambahan konstruksi penyangga panel surya supaya berfungsi optimal
Baca juga: Berapa Biaya Pemasangan PLTS Atap di Rumah? Simak Penghitungannya
Untuk itu, mengingat Indonesia berada di garis khatulistiwa, pemasangan panel surya tidak disarankan dengan posisi datar.
Walaupun akan memudahkan proses pemasangan, pemasangan panel surya secara mendatar akan menyebabkan genangan air atau debu/kotoran yang menempel pada panel surya.
Tentu saja hal ini akan mempengaruhi kinerja panel surya itu sendiri dan juga membutuhkan perawatan yang lebih intensif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.