Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Beri Kompensasi Rp 100 Miliar untuk Petani Terdampak Bendungan Sadawarna

Kompas.com - 27/12/2022, 19:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan memberikan dana kompensasi untuk petani Sumedang yang terdampak pembangunan Bendungan Sadawarna.

"Saya beri kompensasi Rp 100 miliar untuk Kabupaten Sumedang dari Provinsi Jawa Barat untuk membangun pariwisata," kata Ridwan Kamil dalam peresmian Bendungan Sadawarna pada Selasa (27/12/2022).

Dana kompensasi tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan ekowisata di kawasan Bendungan Sadawarna hingga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Petani sekaligus anggota Komunitas Peduli Lingkungan Bendungan Sadawarna, Desa Tanjung, Kecamatan Suryani, Sumedang bernama Rato mengatakan, seluas 420 hektar lahan sawah di daerahnya telah terendam air sejak Bendungan Sadawarna mulai impounding pada 30 November 2022.

Diharapkan, petani yang kini kehilangan mata pencarian tersebut bisa diajak untuk mengelola perkebunan di kawasan Bendungan Sadawarna.

"Jadi mungkin petani sawah bisa menjadi petani kebun. Saya mohon bantuan berupa bibit buah, sehingga harapan kami Desa Tanjung bisa menjadi pusat buah-buahan terbesar se-Indonesia atau se-Jawa Barat," harap Rato menjawab Kompas.com.

Adapun dalam komunitasnya ada sekitar 70 orang petani, belum termasuk yang berasal dari desa lain atau belum terdata.

Sebagai informasi, Bendungan Sadawarna membendung Sungai Cipunagara sepanjang 137 kilometer yang mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa, tepatnya di wilayah utara Jawa Barat.

Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Sadawarna, Targetkan Produksi Padi Indramayu Naik

Bendungan Sadawarna berdiri di atas lahan yang mencakup Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu.

Bendungan ini memiliki luas genangan 681 hektar dengan manfaat utama untuk menyuplai irigasi lahan pertanian seluas 4.284 hektar, yang terbagi di Kabupaten Subang sebesar 2.517 hektar dan Kabupaten Indramayu 1.767 hektar.

Sehingga diharapkan masa panen padi di Indramayu bisa meningkat dari 1,3 juta ton per tahun menjadi 1,8 juta ton per tahun.

Proyek yang digarap mulai tahun 2018 ini dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 2 triliun.

Dengan kapasitas tampung 70,86 juta meter kubik, Bendungan Sadawarna didesain untuk mereduksi banjir debit kala ulang Q25 sebesar 54 persen atau 11,7 juta meter kubik yang dilalui Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara dengan tampungan banjir 20,63 juta meter kubik.

Konstruksi Bendungan Sadawarna mulai dikerjakan sejak November 2018 dan berakhir pada Desember 2022 melalui dua paket pekerjaan.

Yakni Paket I Kerja Sama Operasi (KSO) PT Wijaya Karya-PT Daya Mulia Turangga-PT Barata Indonesia, dan Paket II oleh PT Nindya Karya-PT Adhi Karya (KSO).

Kehadiran Bendungan Sadawarna juga berpotensi memasok air baku sebesar 1,2 meter kubik per detik untuk Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang, serta potensi Sumber Tenaga Listrik sebesar 2 megawatt (MW).

Bendungan ini juga dilengkapi embung kecil sebagai sistem pengelolaan air limpasan dengan mengadopsi konsep natural pond for water treatment.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com