Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2022, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekhawatiran pasar akan isu perlambatan ekonomi atau resesi karena lingkungan suku bunga tinggi memberikan tekanan terhadap Rupiah.

Hal ini terbukti dari transaksi antar-bank yang dikutip dari Antara, Senin (19/12/2022), nilai tukar Rupiah awal pekan ini melemah.

Ini artinya Dollar AS makin perkasa alias menguat 14 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp 15.612 per dollar AS dibandingkan pada posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.598 per dollar AS.

Langkah The Fed yang tengah ancang-ancang menaikkan suku bunga hingga tahun depan juga ikut menjadi pemicu kekhawatiran akan resesi.

The Fed memproyeksikan akan ada kenaikan suku bunga lagi, setidaknya hingga akhir 2023 sebesar 75 basis poin (bps), setelah menaikkan suku bunga 50 bps pertengahan pekan lalu.

Baca juga: Proyeksi 2023, Industri Properti Indonesia Tetap Tangguh

Meihat melemahnya Rupiah ini seakan memberikan peluang menjanjikan bagi investor untuk berburu valuta asing (valas) dalam hal ini Dollar AS. 

Bagaimana dengan sektor properti? Mana lebih menguntungkan, investasi valas atau properti?

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David E Sumual menuturkan, properti di Indonesia termasuk sektor yang cukup sehat. 

Permintaan masih sangat tinggi dengan adanya backlog 12,75 juta unit, dan berbagai relaksasi serta kebijakan stimulan yang diberikan Pemerintah.

"Properti merupakan sektor dengan fluktuasi rendah, dan cukup konsisten. Kalaupun ada koreksi, terjadi pada pertumbuhannya. Sementara instrumen investasi lainnya seperti valas fluktuasinya tinggi," ujar David, dalam Cushman & Wakfield Property Outlook Senin (19/12/2022).

Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com