JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku ditargetkan kelar 2024 mendatang.
Bendungan ini merupakan salah satu proyek on going yang dilanjutkan dari tahun sebelumnya dan menjadi program utama infrastruktur sumber daya air pada tahun 2022.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
Di samping itu kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
Baca juga: Hampir Rampung, Bendungan Semantok Diisi Air Juni Ini
"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," ujar Basuki dalam keterangan pers, Senin (13/06/2022).
Bendungan Way Apu dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,08 triliun yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan.
Paket 1 berupa konstruksi bendungan utama senilai Rp 1,07 triliun. Kemudian, pekerjaan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) senilai Rp 1,013 triliun.
Bendungan yang memiliki kapasitas tampung sebesar 50,05 juta meter kubik ini ditargetkan selesai pada 2024 mendatang. Hingga saat ini progres fisiknya telah mencapai 36,5 persen.
Merupakan bendungan tipe zonal urugan inti tegak dengan tinggi mencapai 72 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas area genangan mencapai 235,10 hektar.
Baca juga: Waskita Menang Tender Proyek Bendungan Senilai Rp 272 Miliar di NTB
Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku Marva Rania Ibnu mengatakan, setelah rampung Bendungan Way Apu akan menjadi bendungan multifungsi bagi masyarakat Maluku.
"Pembangunan Bendungan Way Apu sebagai infrastruktur penyediaan air baku, air irigasi, sekaligus berfungsi sebagai pengendali banjir dan PLTA bagi sekitar 8.750 rumah di Maluku," terang Marva.
Bendungan Way Apu diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Maluku terutama dalam hal ketersediaan air irigasi seluas 10.000 hektar, tersedianya air baku dengan debit 0,5 meter kubik per detik.
Lalu mampu mereduksi banjir sebesar 557 meter kubik per detik, sebagai pembangkit listrik sebesar 8 MW yang mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah, serta sebagai tempat pariwisata baru yang akan menumbuhkan perekonomian daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.