JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengerjakan 343 kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa dan likuifaksi di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan, progres pembangunannya saat ini mencapai 60 persen yang sudah selesai dikerjakan.
"Progresnya 60 persen selesai, 6 persen on-going (berjalan), dan 34 persen dalam persiapan," ungkap Basuki saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR RI, Selasa (12/4/2022).
Basuki merinci, pada bidang sumber daya air (SDA) sebanyak 25 kegiatan yang 16 persen di antaranya sudah selesai dibangun.
Sedangkan 28 persen kegiatan lainnya sedang berjalan, dan 66 persen sedang dalam tahap persiapan.
Salah satu kegiatan yang dilakukan rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Gumbasa dengan total nilai anggaran Rp 1,19 triliun.
Dari total anggaran tersebut mencakup enam kegiatan seperti Bendung Irigasi Gumbasa senilai Rp 198,62 miliar dan perbaikan dan kontrol sedimen sungai di Kabupaten Sigi senilai Rp 49,1 miliar.
Selanjutnya, konstruksi peningkatan sistem air baku Paneki di Kabupaten Sigi dengan progres sudah kelar senilai Rp 23,5 miliar.
Kemudian, dua kegiatan lainnya sedang berjalan dan dua pekerjaan sedang dalam tahap persiapan.
Lalu, kegiatan rekonstruksi atas pembangunan tanggul laut pengaman Pantai Teluk Palu dengan progres saat ini mencapai 87,7 persen dan menghabiskan dana Rp 314,7 miliar.
Pada bidang jalan dan jembatan, terdapat 22 kegiatan yang progresnya sudah mencapai masing-masing 27 persen selesai dan on-going, serta sisanya masih dalam tahap persiapan.
Baca juga: Penyintas Gempa Sulteng Disediakan Lahan 922,93 Hektar untuk Hunian Tetap
Contohnya, rehabilitasi dan rekonstruksi ruas Jalan Tompe-Dalam Kota Palu-Surumana dengan panjang 55,1 kilometer dan biaya Rp 207 miliar.
Kedua, penggantian Jembatan Palu 4 dengan total panjang 53,9 meter dan biaya sebesar Rp 334 miliar.
Ada juga pembangunan Jembatan Akses Utama Hunian Tetap (Huntap) Tondo-Talise senilai Rp 76,6 miliar.
Basuki melanjutkan, pada bidang permukiman mencakup pekerjaan paling banyak yaitu sebanyak 268 kegiatan dengan progres 66 persen selesai, 3 persen berjalan, serta 30 persen dalam persiapan.