Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Korea Selatan Ingin Danai Proyek Jembatan Batam-Bintan

Kompas.com - 22/03/2022, 21:01 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan sudah menyampaikan ketertarikan mereka untuk mendanai proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan.

Alasannya ternyata karena mereka telah mempunyai pengalaman sukses membangun jembatan di atas laut serta memiliki teknologi memadai di bidang jembatan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Minister for Land, Infrastructure and Transport (MOLIT), Yun Seong-won saat bertemu dengan Kementerian PUPR pada Senin (21/03/2022).

Pertemuan tersebut diadakan dengan agenda utama meningkatan kerja sama di bidang infrastruktur.

Menurut Yun Seong-won Indonesia dengan Korea Selatan memiliki kemiripan kondisi geografis, yakni negara kepulauan.

Baca juga: Korea Selatan Berminat Danai Proyek Jembatan Batam-Bintan

“Kami memiliki pengalaman membangun jembatan di atas laut dengan sukses dan memiliki teknologi memadai di bidang jembatan. Untuk itu, kami berharap bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan ini," ujarnya.

Rencana pendanaan proyek terdiri dari dua skema, yakni dukungan pemerintah melalui pinjaman dan Kerja sama Badan Usaha dan Pemerintah (KPBU KPBU dengan model Minimum Revenue Guarantee (MRG).

"Setelah kami pelajari, KPBU dengan model MRG kurang lebih sama seperti skema yang kami tawarkan yakni Availability Payment," tambah Wamen Yun Seong-won.

Baca juga: Batam Bakal Punya Pelabuhan Baru, Lebih Besar dari Tanjung Priok

Korea Selatan sebelumnya telah menyampaikan minat mereka untuk turut serta dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan. 

Meeka pernah mengirimkan surat melalui Korean Exim Bank (KEXIM) kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada 22 September 2021 lalu.

Sementara itu, ada kesempatan yang sama, Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo mengatakan saat ini status Jembatan Batam-Bintan dalam tahap studi kelayakan, pembebasan lahan, dan izin lingkungan.

Kemudian juga tengah disiapkan dokumen lelang dan penyampaian readiness criteria kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

"Target penyelesaian pekerjaan tersebut pada Maret 2024," imbuhnya.

Jembatan Batam-Bintan merupakan proyek jembatan  dengan teknologi cable stayed dan nantinya akan menjadi jalan tol. Total panjang jembatan dan tol yakni 14,74 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com