Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2022, 08:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor perkantoran di Jakarta terpukul selama masa pandemi Covid-19. Namun, permintaan mulai membaik pada Kuartal IV-2021 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Hal ini karena pada akhir September 2021 lalu, Pemerintah mengizinkan kegiatan work from office (WFO), sehingga terjadi penyerapan ruang kantor.

Penyerapan ini terjadi di kawasan Central Business District (CBD) Jakarta maupun Non-CBD Jakarta.

Associate Director Research and Consultancy Department Leads Property Indonesia Martin Samuel Hutapea memaparkan, penyerapan ruang kantor di CBD menunjukkan perbaikan.

Baca juga: Pasca-pandemi, Tetap WFH atau Kembali WFO?

Secara kuartalan terdapat penyerapan sebesar 15,116 meter persegi, sehingga permintaan kumulatif menjadi 5,23 juta meter persegi.

"Kondisi penyerapan secara kuartalan jauh lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang masih di bawah 2.000 meter persegi saja," ujar Martin dalam laporannya dikutip Kompas.com, Senin (17/01/2022).

Permintaan lebih banyak terjadi di Grade Premium dan Grade A yang setidaknya disumbangkan oleh beberapa sektor bisnis tertentu seperti perbankan dan IT.

Beberapa penyewa justru memanfaatkan momentum tingkat harga sewa yang sudah termasuk rendah.

"Dalam kondisi ini, beberapa perusahaan meng-upgrade ruang kantor mereka," terangnya.

Kendati demikian, adanya tambahan pasokan baru membuat tingkat hunian menurun.

Pada Kuartal III-2021, tingkat hunian di angka 74 persen, sedangkan pada Kuartal IV-2021, tingkat hunian turun ke angka 73,4 persen.

Pasokan baru yang dimaksud berasal dari Menara BRI sebesar 81.121 meter persegi di koridor Gatot Subroto, jadi menyebabkan pasokan kumulatif meningkat menjadi 7,13 juta meter persegi.

Di sisi lain, untuk kawasan Non-CBD Jakarta, permintaan kuartalan mencetak angka 11,591 meter persegi yang jauh lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang berkisar minus 800 meter persegi.

"Permintaan pada Kuartal IV-2021 disumbangkan oleh sektor logistik, minyak dan gas, dan sektor-sektor berbasis manufaktur," jelas Martin.

Tingkat hunian di pasar perkantoran Non-CBD Jakarta mengalami penurunan. Tingkat hunian pada Kuartal IV-2021 turun ke angka 75.9 persen, atau tertekan sebesar 0.79 poin dari kuartal sebelumnya.

Kondisi ini disebabkan oleh bertambahnya pasokan perkantoran.

Pasokan baru di pasar perkantoran Non-CBD Jakarta yang berasal dari Holland Village dan Maritime Tower yang menambah pasokan sebesar 57,284 meter persegi.

Sehingga pasokan kumulatif mencapai 4,11 juta meter persegi pada Kuartal IV-2021.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com