Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2022, Pasar Properti Asia-Pasifik Diprediksi Naik 15 Persen

Kompas.com - 13/01/2022, 20:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber JLL

KOMPAS.comPasar properti kawasan Asia-Pasifik diprediksi mengalami kenaikan hingga 15 persen pada tahun 2022.

Berdasarkan hasil riset Jones Sang LaSalle (JLL), perkiraan peningkatan investasi real estat tersebut didukung oleh adanya prospek ekonomi yang menguat.

Selain itu, optimisme lonjakan pertumbuhan di sektor ini juga terjadi karena pasar regional telah melakukan berbagai persiapan guna menyambut kondisi pasca pandemi.

Baca juga: Kondisi Terkini Bisnis Perhotelan Kawasan Asia-Pasifik, Bali Diramaikan Turis Lokal

Lebih lanjut, riset yang ditulis dalam laporan Asia Pasifik Outook 2022 tersebut kembali memaparkan bahwa pembukaan perbatasan antar negara turut memacu pemulihan investasi lintas batas di berbagai sektor.

Adapun pada sub sektor logistik, kenaikan yang diperkirakan mencapai dua kali lipat, dari Rp 357,2 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 714,5 miliar pada tahun 2022.

Hal ini berarti terdapat kenaikan sebesar 17 persen per tahun dengan pasar logistik utama yang tumbuh sebesar 20,8 juta meter persegi pada tahun 2022.

Sebagian besar perolehan tersebut didorong oleh realokasi portofolio, nilai relatif hingga permintaan yang kuat.

Sedangkan di sub sektor perkantoran, persewaan kantor grade A diprediksi menjadi stabil dengan minat investasi berbasis Environmental, Social and Governance (ESG) semakin mengemuka.

Para investor dikatakan berkeinginan untuk memiliki setengah dari portofolio mereka di ruang terakreditasi hijau pada tahun ini.

Sementara untuk sub sektor ritel, ruang masih terus dikembangkan serta tetap berfokus pada pengalaman dan kemampuan omnichannel.

Tidak hanya itu, sub sektor perhotelan mengharapkan adanya tujuan wisata ke daerah Maladewa, Phuket dan Bangkok dapat pulih lebih cepat dibanding dengan sub sektor lain.

Lebih banyak investor juga diperkirakan akan melepaskan aset mereka yang ada di Jepang dan China untuk mengurangi leverage.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com