Jalankan Program Sejuta Rumah di Kalsel, Pemerintah Habiskan Rp 92,8 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2021, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelontorkan anggaran sebesar Rp 92,8 miliar untuk Program Sejuta Rumah (PSR) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

PSR di Kalsel dilaksanakan pembangunan rumah susun (rusun), prasarana, sarana dan utilitas (PSU) rumah umum dan komersial, hingga Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Kalimantan II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Hujurat mengatakan hal ini dikutip dari siaran persnya, Rabu (15/12/2021).

“Kami telah melaksanakan pembangunan perumahan untuk masyarakat di Kalsel dengan total anggaran senilai Rp 92,8 miliar," kata Hujurat.

Dia menjelaskan, Balai P2P Kalimantan II juga melaksanakan agenda monitoring dan evaluasi mengenai dampak positif program perumahan bagi masyarakat.

Hal tersebut dilaksanakan melalui Satuan Kerja (Satker) Penyediaan Perumahan Kalsel untuk mengetahui kendala di lapangan, menerima masukan dan saran, serta evaluasi.

Menurutnya, Satker Penyediaan Perumahan Kalsel telah melaksanakan PSR dengan capaian progres 90 persen.

Baca juga: SMF Fasilitasi Pembiayaan Perumahan MBR di Tiga Kabupaten Jawa Timur

Sementara itu, Kepala Satker Penyediaan Perumahan Kalsel Erpika Ansela Surira menjelaskan beberapa program Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan tahun 2021.

Pembangunan perumahan yang dilaksanakan ini contohnya rusun Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian PUPR bagi yang bertugas di Kalsel.

Rusun tersebut dibangun setinggi delapan lantai dan dilengkapi dengan fasilitas meubelair.

Selanjutnya adalah Program BSPS sebanyak 836 unit Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di 6 Kabupaten/Kota Kalsel.

Sedangkan program lainnya adalah Program Bantuan Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) berupa jalan lingkungan untuk 1.607 unit rumah subsidi di 6 Kabupaten/Kota di Kalsel.

Erpika mengaku tetap optimistis seluruh pembangunan perumahan Kementerian PUPR di Kalsel selesai tepat waktu meskipun pengerjaan bangunan sedikit terlambat karena faktor cuaca serta Pandemi Covid-19.

"Namun dengan kerja tim dan koordinasi yang baik antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah (Pemda) sehingga kendala di lapangan dapat teratasi,” tutupnya.