Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruang Kreatif, Solusi Optimalkan Aset Negara yang Tidak Produktif

Kompas.com - 13/10/2021, 10:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Arsitek IAI Jawa Barat Georgius Budi Yulianto mengapresiasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang telah melibatkan IAI merancang bangunan Ruang Kreatif pada aset-aset pemerintah provinsi yang tersebar di wilayah Jawa Barat.

Tercatat hingga saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah memiliki dua ruang kreatif yaitu Ruang Kreatif Ahmad Djuhara di Cirebon dan Creative Center di kota Bandung atau dikenal Bandung Creative Hub.

"Dibangunnya ruang kreatif tersebut merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengoptimalkan aset negara yang tidak produktif," kata Georgius dalam keterangannya, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: Unik, Fasad Gedung Panjang Taman Ismail Marzuki Mirip Not Balok Lagu

Ruang kreatif dapat menjadi wadah bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk berkumpul sekaligus tempat digelarnya serangkaian kegiatan dari komunitas kreatif seperti kegiatan pameran arsitektur, seni dan yang lainnya.

Ruang kreatif juga dapat memberikan nilai tambah bagi kawasan dan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam pemanfaatannya.

Optimalisasi aset negara menjadi ruang kreatif dapat meningkatkan pendapatan negara dan menopang pemulihan ekonomi.

"Karenanya, apa yang dilakukan Kang Emil, sudah sejalan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berkeinginan agar aset-aset negara harus dapat bekerja keras," ucap dia.

Georgius menyebutkan, arsitek Indonesia juga dapat berperan aktif dalam membuat design visioning ruang kreatif serta memberikan masukan kepada para Investor yang akan berinvestasi di aset negara yang umumnya berada lokasi strategis tersebut.

Hal serupa juga dilakukan Pemprov DKI Jakarta melalui Jakarta Asset Management Center.

Pemprov DKI Jakarta menggelar Market Sounding Reaktivasi Barang Milik Daerah di Kawasan Kota Tua pada 30 September 2021.

Direktur Jakarta Asset Management Center (JAMC) Riswan Sentosa mengatakan acara tersebut bertujuan untuk menjadikan Kawasan Kota Tua sebagai daya tarik wisata di Kota Jakarta.

"Kota Tua yang dulunya terkesan kumuh akan dibuat menjadi daya tarik yang lebih baik, dimulai dengan pembangunan fasilitas pendukung di Kota Tua," kata Riswan seperti dikutip bpad.Jakarta.go.id, Rabu (13/10/2021).

Riswan menyebutkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan agar Kawasan Kota Tua dan Sunda Kelapa dapat menjadi destinasi wisata yang ramah pejalan kaki.

Terdapat enam lokasi yang ditawarkan Pemprov DKI Jakarta kepada para mitra yang dapat mengelola aset milik daerah tersebut.

Keenam aset ditawarkan yaitu Gedung Musium Bahari, Menara Syahbandar, Pelelangan Pasar Ikan, Tanah Kosong, Pasar Ikan Luar Batang (Pasar Heksagon), dan Tembok Taman Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com