Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Warga Australia Masih Suka Konsep Belanja Tradisional

Kompas.com - 15/09/2021, 10:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perilaku belanja online telah berevolusi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dipercepat karena adanya pandemi Covid-19 yang mengubah cara pandang konsumen

Dalam survei 'This is a store'  yang dilakukan oleh situs e-commerce, Shopify, 83 persen pembeli mengatakan sangat penting bila satu brand memiliki toko online. 

Meskipun ada perubahan, sebagian besar orang Australia masih menganggap kegiatan berbelanja adalah aktivitas pergi ke toko fisik, bahkan angkanya hingga 77 persen. 

Kemungkinan besar mereka yang memiliki pandangan ini datang dari kalangan yang sudah berusia tua. Sementara para anak muda akan menyatakan sebaliknya. 

Baca juga: Hingga 2023, Jakarta Bakal Tambah Enam Mal Baru

“Orang Australia belum memperluas pandangan mereka tentang apa itu toko,” kata Direktur Pelaksana Shopify untuk Asia Pasifik Shaun Broughton, seperti dikutip dari Inside Retail Asia

Toko adalah Instagram, toko adalah Pinterest, toko online dan ruang fisik. Penelitian membuktikan bahwa orang Australia berbelanja di semua media ini, tetapi mereka masih menganggap toko itu berbentuk gedung. 

Hampir setengah dari pembeli Australia sekarang menggunakan pencarian online dan situs website untuk menemukan brand-brand baru. Sementara tu dari sepuluh melakukan riset melalui media sosial.

Mayoritas brand saat ini lebih mengutamakan promosi melalui platform online, baik di media sosial maupun website

Namun 18 persen responden survei mengatakan mereka takut atau tidak yakin dengan kualitas produk yang mereka beli secara online.

Sementara 16 persen lainnya mengatakan ulasan buruk membuat mereka berhenti untuk membeli produk secara online.

Kurangnya harga yang kompetitif (14 persen), biaya pengiriman, ketidaknyamanan, dan kurangnya rasa aman (12 persen) juga menghambat pembelanjaan online.

“Merek perlu meniru pengalaman toko fisik sebanyak mungkin secara online, untuk memberikan kepastian kepada mereka yang tidak yakin tentang belanja online,” ujar Shaun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Apartemen
Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Hunian
Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Berita
Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com