Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memotret Ciputra Group, Eksistensi 40 Tahun dan Tantangan Regenerasi

Kompas.com - 06/09/2021, 08:21 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ciputra Group tengah merayakan hari jadinya yang ke-40 tahun pada 2021 ini. Rentang waktu yang cukup panjang bagi sebuah imperium bisnis multi-sektor dalam mempertahankan eksistensinya.

Tak dimungkiri, selama empat dekade itu pula, kelompok usaha yang didirikan mendiang Ciputra beserta keluarganya ini telah berkontribusi terhadap pembangunan properti di Indonesia.

Sebagaimana diakui oleh Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid.

Kepada Kompas.com, Minggu (5/9/2021), Khalawi menuturkan, kontribusi Ciputra Group sangat besar bagi sejarah properti, khususnya sektor perumahan di Indonesia.

Baca juga: Ciputra, Moral Bisnis, dan Sejumlah Mahakarya

Di samping berkiprah dalam berbagai inovasi sektor perumahan juga menjadi pendorong dan sebagai pengembang pertama yang menerapkan konsep hunian berimbang untuk seluruh lapisan, mulai dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), menengah, hingga atas.

Sebut saja Kota Mandiri Maja, di Lebak, Banten, seluas 2.600 hektar yang dikembangkan untuk mendukung Program Perumahan, terutama bagi MBR.

"Oleh karena itu, Pemerintah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sumbangsih, kerja sama dan konsistensi Ciputra Group dalam pengembangan sektor perumahan di Indonesia," ujar Khalawi.

Konsistensi ini pula yang dinilai kalangan pemerhati properti sebagai kata kunci yang dipertahankan Ciputra Group hingga mampu merambah 43 kota dengan 100 proyek di Indonesia, serta proyek lainnya di Vietnam, dan China.

Mereka membangun perumahan, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, fasilitas rekreasi, pendidikan, kesehatan, asuransi, agrikultur, pusat kesenian, dan broker properti.

Baca juga: Mengenang Warisan dan Brand Fenomenal Ciputra

Kendati multi-sektor, namun harus diakui bisnis inti Ciputra Group adalah perumahan.

"Mereka konsisten mengembangkan produk perumahan yang berkualitas dengan konsep inovatif, dan visi ke depan. Pondok Indah, dan Puri Indah adalah benchmark perumahan terelite di Jakarta, sebagai legacy Ciputra," tutur CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono.

Suasana pertunjukan Barongsai Kong Ha Hong menghibur pengunjung di Pondok Indah Mall, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020). Pertunjukan ini diadakan guna menyambut perayaan Imlek 2571.KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO Suasana pertunjukan Barongsai Kong Ha Hong menghibur pengunjung di Pondok Indah Mall, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020). Pertunjukan ini diadakan guna menyambut perayaan Imlek 2571.
Rekam jejak Ciputra Group atas produk dan diversifikasinya dianggap Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat lebih resilience.

"Portofolio ini menjadikannya lebih resilience. Inovasi adalah salah satu keunggulan mereka. Selain komitmen mengedepankan keberlanjutan lingkungan, atau yang dikenal dengan green property," ujar Sari, panggilan akrab Syarifah.

Menurut Sari, saat ini, produk green property yang sejalan dengan konsep Environmental, Social, Governance (ESG) merupakan strategi untuk mengoptimalkan nilai pengembangan properti ke depan.

ESG juga telah mewarnai perspektif konsumen dan menjadi kebutuhan atau tren permintaan yang terus tumbuh.

Baca juga: 40 Tahun Ciputra Group, Festival Serba Empat Digelar hingga Akhir 2020

Secara praktis produk dengan konsep ESG tidak hanya unggul secara praktis jangka pendek, seperti untuk efisiensi penggunaan listrik, air dengan lingkungan udara yang berkualitas, namun juga mampu meningkatkan kualitas hidup penghuni dan meningkatkan nilai asetnya sejalan dengan keberlanjutan lingkungan hidup.

Kiprah Ciputra Group juga dinilai cukup positif dan memberikan inspirasi bagi pemain-pemain properti lainnya di Indonesia.

Selain terbukti mereka adalah salah satu pemain properti yang mampu keluar dari sejumlah krisis yang berujung pada resesi ekonomi Indonesia pada kurun 1998-2000, krisis finansial global 2008, dan krisis akibat pandemi Covid-19, bisnisnya terus berkembang hingga saat ini.

"Ini adalah bukti, solidnya perusahaan. Selain itu, sebagai perusahaan keluarga, Ciputra Group berhasil melakukan estafet regenerasi dari Ciputra sendiri sebagai founder ke generasi kedua," papar Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit.

Bahkan sekarang, imbuh Panangian, sudah terlihat Perusahaan sedang mempersiapkan generasi ketiganya untuk berperan dalam struktur manajemen pengambilan keputusan strategis.

Proses regenerasi yang sejatinya sudah dilaksanakan sejak 10 tahun sebelum kepergian Ciputra, ini berjalan mulus dan relatif tanpa hambatan.

"Karena itu, saya yakin generasi kedua dan ketiga akan kompak. Karena values atau nilai-nilai yang dipegang oleh manajemen Ciputra Group adalah melayani kepentingan konsumen, customer satisfaction, bukan yang lain," cetus Panangian.

Serba digital dari generasi milenial

Master plan CitraLand City Losari, Makassar, Sulawesi Selatan.dokumentasi Ciputra Surya Master plan CitraLand City Losari, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kendati tongkat estafet kepemimpinan dalam tubuh manajemen Ciputra Group berlangsung lancar, namun menurut Hendra tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga dan memastikan konsistensi dalam kualitas produk dan inovasi yang selalu terdepan.

Mengingat, banyak developer yang saat ini juga berkembang pesat dalam peningkatan kualitas produk maupun konsep inovatif, serta relevan dengan dinamika pasar.

Saat ini, pasar properti lebih kompetitif karena pilihan produk properti yang beragam dari berbagai pengembang besar baik domestik maupun asing.

"Kondisi dan tren pasar serta selera pembeli dan buying power tidak lagi sama, dan selalu berubah dinamis," kata Hendra.

Menurut Hendra, pasar saat ini dikendalikan oleh selera dan buying power milenial, jadi mau tak mau pengembang properti harus menyesuaikan diri dengan keinginan dan kebutuhan mereka.

Baca juga: Raffles Jakarta, Tempat Menginap VVIP Saat Pelantikan Jokowi

Transformasi digital yang identik dengan pasar milenial adalah fatsoen yang harus diikuti pengembang.

Tentu saja, perubahan pasar ini tidak luput dari perhatian mereka. Sebagai generasi ketiga yang masuk kategori milenial, Direktur Ciputra Group Lalitya Ciputra Sastrawinata memastikan perusahaan akan terus mengembangkan konsep-konsep produk agar dapat mengakomodasi kebutuhan pasar.

"Selain tetap memegang teguh pinsip Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship (IPE), kami terus mengembangkan dan mengoptimalisasi potensi sumber daya yang ada, terutama keterwakilan generasi milenial," ucap Lalitya.

Dengan transformasi melalui pelibatan milenial, Ciputra Group pun merumuskan sebuah lansekap produk yang memudahkan konsumen untuk dapat mengaksesnya hanya dalam sekali sentuhan atau one touch button.

Kemudahan yang masih membutuhkan improvisasi menerus ini diakui Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Ciputra Group Tulus Santoso telah membantu konsumen untuk memutuskan pembelian properti.

"Transaksi properti adalah aktivitas tatap muka yang membutuhkan pengamatan langsung di lapangan. Jadi, kami menerapkan strategi hybrid, memperkuat kampanye marketing digital, dan juga melengkapinya dengan kondisi aktual di lapangan," papar Tulus.

Dua township baru

Ciputra World Jakartawww.ciputraworldjakarta.com Ciputra World Jakarta
Memasuki setengah abad atau dekade kelima, Ciputra Group akan terus melahirkan produk baru. Terutama untuk menjawab kebutuhan pasar terkait bisnis digital, berupa properti pusat data atau data center.

Dengan menguasai lahan-lahan ukuran besar di 43 kota di seluruh Indonesia, CEO Ciputra Group Candra Ciputra optimistis perusahaan akan memimpin pasar.

"Karena bicara properti adalah bicara tentang lokasi. Kami ada di lebih dari 40 lokasi dan menguasai ribuan hektar lahan. Kami siap untuk mengembangkan sejumlah data center di kota-kota dengan traffic tinggi, infrastruktur memadai, dan populasi mendukung," urai Candra menjawab Kompas.com, Sabtu (4/9/2021).

Baca juga: Garuda Raksasa di Kawasan Timur Indonesia

Menurut Candra, saat ini pihaknya tengah menjajaki sejumlah investor dan vendor telekomunikasi baik nasional maupun internasional untuk pembicaraan lebih lanjut.

"Jadi orientasi bisnis kami ke depan, selain tetap mengembangkan perumahan sebagai core business, juga membangun data center di lokasi-lokasi strategis," imbuh dia.

Candra juga memastikan, dalam beberapa tahun ke depan, Perusahaan bakal merilis dua hingga tiga township baru dengan luas lahan masing-masing sekitar 2.000 hektar.

"Ini rencana besar kami yang sudah dipersiapkan sekitar empat tahun lalu. Dua hingga tiga proyek baru berskala besar, lokasinya masih di Pulau Jawa," ungkap Candra.

Pemilihan Pulau Jawa sebagai lokasi pengembangan baru, tak lain karena densitas populasi yang menuntut kebutuhan akan hunian.

Untuk diketahui, hingga Semester I-2021, Ciputra Group telah mencetak penjualan senilai Rp 3,6 triliun.

Angka ini ekuivalen dengan 61 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 5,87 triliun pada tahun 2021.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com