Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Diprediksi Tenggelam Tahun 2050, Pemerintah Didesak Tuntaskan Infrastruktur Pengendali Banjir

Kompas.com - 02/06/2021, 07:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah utara Jakarta diprediksi tenggelam secara menyeluruh pada tahun 2050 jika tidak ada intervensi lebih lanjut dari pemerintah.

"Tanpa intervensi, para ahli memperkirakan Jakarta Utara akan tenggelam seluruhnya pada 2050," tulis Fitch Solutions Country Risk & Industry Research dalam laporannya, Senin (31/5/2021).

Meski Jakarta nanti tidak menjadi ibu kota Indonesia lagi, pembangunan infrastruktur pengendali banjir di wilayah ini terus digenjot.

Baca juga: Mengecewakan, Skor Investasi Indonesia Rendah karena Hambatan Birokrasi

Berdasarkan data Fitch Solutions Country Risk & Industry Research, proyek-proyek infrastruktur pelabuhan dan air di Jakarta menelan biaya konstruksi bernilai tinggi, yakni 62,3 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 889,3 triliun.

Tak hanya itu, dibangun juga jaringan pipa sekitar 4,5 miliar dollar AS atau setara Rp 64,2 triliun.

Sebagian besar biaya pembangunan infrastruktur ini berasal dari pembangunan proyek tembok laut raksasa atau giant sea wall senilai 40 miliar dollar AS atau setara Rp 571 triliun.

Infrastruktur air ini dirancang untuk melindungi pantai utara Jakarta dari naiknya permukaan air laut dan mengurangi risiko banjir.

Kemajuan proyek ini terhambat oleh kekhawatiran lingkungan, terutama dari industri perikanan.

Baca juga: Pembangunan IKN Bakal Hadapi Sejumlah Risiko Lingkungan

Terlepas dari tantangan itu, pemerintah pada akhirnya akan terus ditekan untuk menyelesaikan proyek tersebut mengingat ancaman kenaikan permukaan laut di Kota Jakarta dan sekitarnya akan semakin masif.

Jika tak segera diselesaikan, fenomena ini juga akan mengganggu kegiatan ekonomi dan mata pencarian warga di utara Jakarta.

Tak hanya di Jakarta, risiko banjir pada dasarnya terus terjadi dan berdampak ke seluruh Indonesia.

"Kami berharap pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur juga mempertimbangkan
risiko terkait hal ini (banjir)," lanjut laporan Fitch.

Misalnya, penggabungan proyek irigasi dan saluran di ibu kota negara (IKN) baru, walaupun belum bisa dilihat kapan proyek tersebut diketahui publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com