Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjalanan Pacitan-Lumajang, Merasakan Jalur Pansela dan Lintas Selatan Jatim

Dari pusat perkotaan Pacitan, kami bergerak ke arah timur menerjang hujan deras melalui Jalan Nasional dan Jalur Pantai Selatan (Pansela).

Apalagi, guyuran hujan mengakibatkan tanah dan bebatuan terbawa limpasan air dari atas bukit serta merangsek masuk ke beberapa titik ruas jalan.

Di beberapa titik itu pula, terlihat sejumlah orang sedang membersihkan ruas jalan dari tanah dan bebatuan yang berserakan.

Dengan peristiwa ini, baiknya pengendara waspada saat melintasi Jalan Nasional dan Jalur Pansela di Pacitan dalam kondisi hujan.

Selepas itu, kami memasuki Jalur Pansela yang bersandingan dengan Pantai Soge. Tepat di sebrang pantai pula, sudah tersedia SPBU untuk mengisi bahan bakar kendaraan bermotor.

Selain bisa menyaksikan Pantai Soge secara jelas, Jalur Pansela di Pacitan juga bersandingan dengan Pantai Genting.

Topografi jalan masih tak jauh beda. Didominasi jalan berkelok, menanjak, dan menuruni bukit.

Kemudian secara perlahan, kendaraan Tim Merapah Trans-Jawa 2024 bergerak ke utara untuk pindah dari Jalur Pansela ke Jalur Lintas Selatan.

Baru kemudian, menyusuri Jalur Lintas Selatan dengan rute Tulungagung-Blitar-Kabupaten Malang-Pronojiwo sebagai titik akhir perjalanan.

Kondisi Jalur Lintas Selatan menuju Pronojiwo juga sudah cukup mulus. Beberapa titik yang bergelombang tak begitu mengganggu perjalanan.

Lalu memasuki area perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang, topografi jalan mulai berkelok-kelok, menajak dan menuruni bukit. Penerangan Jalan Umum (PJU) pun minim, sehingga gelap saat malam hari.

https://www.kompas.com/properti/read/2024/04/02/080000721/perjalanan-pacitan-lumajang-merasakan-jalur-pansela-dan-lintas-selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke