Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Menhub Tangani Tanah Labil saat Bangun Bandara APT Pranoto

"Kami telah belajar tentang ilmu tanah di sini, dan menjadi suatu pelajaran yang baik apabila kita ingin membangun infrastruktur seperti bandara di kondisi tanah yang labil seperti ini," ujarnya dikutip dari laman resmi Kemenhub, Minggu (20/08/2023).

"Kami melibatkan para akademisi dari ITB dan UGM untuk mengkajinya bersama-sama," imbuhnya.

Melalui berbagai kajian dan upaya restrukturisasi yang dilakukan, Budi memastikan keberlangsungan jangka panjang eksistensi Bandara APT Pranoto di tengah kondisi tanah yang labil, dan meminimalkan dana yang dibutuhkan untuk perbaikan-perbaikan.

"Bandara APT Pranoto sangat strategis sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Kalau di Bandara IKN terkendala, maka bisa dialihkan ke bandara ini atau ke Balikpapan," tukasnya.

Sebagai informasi, Bandara APT Pranoto memiliki panjang runway 2.250 meter x 45 meter dan gedung terminal seluas 12.700 meter persegi.

Bandara ini dapat didarati pesawat jenis Boeing 737-900 ER dan bisa menampung hingga 1 juta pergerakan penumpang dalam setahun.

Saat ini, tengah dilakukan beberapa pekerjaan, yakni sistem drainase bandar udara, sistem perkerasan (pavement) taxiway dan apron, termasuk rekonstruksi dan peningkatan runway.

Kemudian pemenuhan aspek keselamatan sisi udara dan peningkatan layanan sisi darat.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/08/20/123000621/cerita-menhub-tangani-tanah-labil-saat-bangun-bandara-apt-pranoto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke