Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Museum Wiswakarma Diresmikan, Usung Nilai Arsitektur Tradisional Bali

Museum ini digagas oleh I Ketut Pradnya dengan harapan Bali tetap merawat identitas kulturalnya tanpa menutup diri dari perkembangan digital pada era disrupsi budaya urban dan modernisasi.

"Museum Wiswakarma dirancang sebagai pusat pendidikan dan budaya kreatif agar budaya Bali tidak hanya didokumentasikan oleh para penerusnya, tetapi juga dilestarikan dan didistribusikan secara lebih luas," jelas I Ketut Pradnya dalam keterangan resmi.

Segala norma yang tertulis dalam teks kearsitekturan Bali, masih tetap dipegang teguh dan dijadikan pedoman oleh para unagi.

Oleh karena itu, Museum Wiswakarma dibangun sebagai persembahan karya para seniman bagi Bali dan tentunya Indonesia.

"Dengan museum ini, kami dedikasikan segala kerja kreatif untuk menjadi darma terhadap tanah kelahiran dan leluhur Bali, semoga ada artinya bagi Bali dan Indonesia," imbuh I Ketut Pradnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merasa terhormat diberi kesempatan meresmikan Museum Wiswakarma sebagai upaya nyata melestarikan arsitektur dan budaya Bali.

Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, Menteri Basuki menyampaikan bahwa saat ini dan ke depannya pembangunan infrastruktur di Indonesia juga harus memerhatikan nilai estetika dan keberlanjutan lingkungan.

"Jadi saat ini dan ke depan, kita dalam pembangunan infrastruktur tidak hanya melibatkan insinyur, tetapi juga seniman," ucap Basuki.

Kementerian PUPR saat ini juga sedang membangun jembatan di IKN Nusantara dan desainnya dari seniman Bali.

Menteri Basuki turut mengapresiasi berdirinya Museum Wiswakarma untuk melestarikan dan merawat budaya kreatif di Bali.

Basuki akan mengajak para delegasi World Water Forum (WWF) untuk dapat mengunjungi museum saat 2nd Stakeholders Consultation Meeting pada bulan Oktober 2023 di Bali.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/06/18/160000521/museum-wiswakarma-diresmikan-usung-nilai-arsitektur-tradisional-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke