Mengutip dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), 12 ruas JTTS tersebut meliputi, Bakauheni-Terbanggi Besar (140,41 km), Terbanggi Besar-Kayu Agung (189,40 km), Kayu Agung-Palembang-Betung (37,62 km), Belawan-Medan-Tanjung Morawa (42,70 km).
Lalu, Medan-Binjai (17,67 km), Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (62,11 km), Palembang-Indralaya (21,58 km), Sigli-Banda Aceh (35,87 km), Pekanbaru-Dumai (131,69 km), Binjai-Stabat (11,80 km), Bengkulu-Taba Penanjung (16,73 km), dan Pekanbaru-Bangkinang (30,89 km).
Mulai dari jalan tol-nya, bangunan pendukung, jembatan penghubung, hingga rest area. Berikut sederet landmark di JTSS:
Tak hanya itu, jalan tol tersebut juga dibangun dengan masa konstruksi tersingkat yaitu 2,5 tahun atau 841 hari.
Jembatan Ogan dihiasi dengan Ornamen Songket Palembang di sepanjang parapetnya. Selain itu, disekitar jembatan juga dibangun Replika Candi Muara Takus yang melambangkan situs sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Bentuk jalanannya yang cukup rumit ini membuatnya tampak indah bila dilihat dari kejauhan atau bahkan dari udara.
Fungsinya tidak hanya sebagai upaya melindungi habitat dan keselamatan gajah-gajah liar maupun satwa lainnya, juga berfungsi menjaga keselamatan pengguna jalan tol dari gajah yang melintas.
https://www.kompas.com/properti/read/2023/04/28/151500321/jadi-teman-perjalanan-berikut-landmark-di-tol-trans-sumatera