Ongkos Renovasi Rumah di Lima Provinsi Ini Paling Mahal se-Indonesia

Karena terdapat beberapa bagian di dalam rumah yang terkadang membutuhkan pemeliharaan rutin ataupun perbaikan ringan.

Tentu saja untuk pemeliharaan dan perbaikan ringan rumah memerlukan biaya. Sehingga menjadi pengeluaran penghuni rumah.

Fenomena itu tersaji di dalam dokumen Badan Pusat Statistik (BPS) berjudul Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2022.

Publikasi ini berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2022 yang dilaksanakan di 34 provinsi dengan sampel 345.000 rumah tangga yang tersebar di 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Rata-rata pengeluaran rumah tangga untuk pemeliharaan rumah dan perbaikan ringan di perkotaan dan pedesaan per kapita sebulan menunjukkan kecenderungan menurun dalam tiga tahun terakhir.

Pada tahun 2020 tercatat Rp 10.046 sebulan, tahun 2021 Rp 10.022 sebulan, dan tahun 2022 Rp 9.128 sebulan.

Namun, pengeluaran rumah tangga di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan daerah pedesaan.

Hal ini bisa disebabkan harga-harga barang di perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan di pedesaan.

Fenomena ini juga dapat dipahami karena semakin baik kualitas rumah, maka biaya perawatannya kemungkinan akan semakin besar pula.

Beberapa provinsi yang masyarakatnya memiliki rata-rata pengeluaran per kapita dalam sebulan tertinggi di perkotaan dan pedesaan untuk pemeliharaan rumah dan perbaikan ringan, meliputi:

• DKI Jakarta Rp 17.239;
• Kalimantan Timur Rp 13.409;
• Riau Rp 12.898;
• Papua Barat Rp 12.171;
• Jawa Barat Rp 11.279.

Sementara itu, beberapa provinsi yang masyarakatnya memiliki rata-rata pengeluaran per kapita dalam sebulan terendah di perkotaan dan pedesaan untuk pemeliharaan rumah dan perbaikan ringan, meliputi:

• Nusa Tenggara Timur Rp 4.003;
• Bali Rp 4.343;
• Sumatera Utara Rp 5.139;
• Aceh Rp 5.193;
• Sulawesi Barat Rp 5.278.