Makan Biaya Rp 22,5 Triliun, Ini Rincian Proyek MRT Jakarta Fase 2A

Melansir laman resmi MRT Jakarta, proyek ini memakan biaya sekitar Rp 22,5 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.

Terdapat tujuh stasiun bawah tanah dalam fase ini, meliputi Stasiun Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Fase 2A dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025 dan segmen Harmoni-Kota pada Agustus 2027.

Untuk rinciannya, proyek MRT Jakarta Fase 2A CP 201 yang mencakup Stasiun Thamrin dan Monas mencapai 42,69 persen penyelesaian per 25 Agustus 2022.

Dalam tahap ini, pembangunan Stasiun Monas mencakup pekerjaan pengecoran level platform, pengecoran kolom stasiun, pengecoran struktur dinding gardu induk, dan penyelesaian pengeboran kolom di gardu induk.

Juga tengah digarap penyelesaian pengeboran terowongan dari Monas ke Thamrin serta persiapan pengeboran northbound TBM-2 dari Stasiun Thamrin menuju Stasiun Monas.

Target proyek Stasiun Monas hingga akhir tahun 2022 adalah bisa menyelesaikan penggalian station box, roof slab, concourse slab, dan base slab stasiun serta memulai pengeboran koridor Monas-Thamrin.

Sedangkan untuk pembangunan Stasiun Thamrin, kini tengah dilakukan pekerjaan dinding penahan tanah atau dinding stasiun (D-Wall), pekerjaan king post, jet grout di sisi selatan stasiun, dan persiapan traffic diversion di sisi selatan stasiun.

Juga dilakukan pekerjaan persiapan TBM-1 breakthrough dan persiapan u-turn di shaft stasiun, pekerjaan king post dan D-Wall sisi utara stasiun, dan traffic decking sisi utara stasiun.

Hingga akhir 2022 ini ditargetkan proyek Stasiun Thamrin bisa menyelesaikan pekerjaan D-Wall dan king post station box, penggalian station box, pemasangan traffic decking sisi timur station box, dan pengeboran koridor Bundaran HI-Thamrin.

Beralih ke CP 202 Stasiun Harmoni-Mangga Besar-Sawah Besar, proyek yang dimulai pada 18 Juli 2022 lalu telah mencapai 5,62 persen.

Beberapa progres di antaranya inventarisasi pembebasan lahan, pemasangan moveable concrete barrier (MCB) dan pagar persiapan area kerja, dan rekayasa lalu lintas tahap 1.1.

Juga telah dilakukan pekerjaan survey pre-construction condition, pekerjaan test pit utilitas, koordinasi relokasi utilitas, persiapan test pit arkeologi, dan persiapan pumping test di sekitar Mangga Besar.

Untuk pengadaan CP 205 railway systems and trackwork, 206 rolling stock, dan CP 207 automatic face collection masih berjalan sesuai jadwal.

Di sisi lain, Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan.

Berbeda dengan fase 1, fase 2 dibangun sekaligus dengan membangun kawasan stasiun dengan konsep transit oriented development (TOD).