Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semester I-2022, SCG Raup Pendapatan Rp 130 Triliun

Meskipun terdapat lonjakan biaya energi yang berdampak pada perolehan laba perusahaan.

Presiden & CEO SCG Roongrote Rangsiyopash, mengatakan, perusahaan terus beradaptasi untuk memperkuat posisi bisnis dan kinerja keuangan di tengah krisis global akibat inflasi, kenaikan suku bunga, peningkatan harga bahan baku dan energi, serta perubahan iklim dunia.

"Inovasi produk dan layanan terus dilakukan, khususnya produk ramah lingkungan dengan label SCG Green Choice, memenuhi keamanan dan kenyamanan pelanggan, dan memenuhi kebutuhan sektor pariwisata seiring batas negara yang mulai dibuka," ujarnya dalam rilis pers, Jumat (29/07/2022).

Menurut laporan keuangan Q2/2022 untuk hasil operasi perusahaan yang belum ditinjau, SCG mencatat pendapatan sebesar Rp 63,56 triliun atau 4,43 miliar Dolar AS.

Pendapatan itu stabil secara quartal on quartal (q-o-q) dan meningkat 14 persen secara year on year (y-o-y) berkat peningkatan penjualan di seluruh lini bisnis dan kenaikan harga produk di pasaran.

Laba mencapai Rp 4,14 triliun atau 289 juta Dolar AS, turun 42 persen y-o-y, akibat kenaikan harga minyak dunia dan penurunan pendapatan ekuitas pada lini bisnis bahan kimia (chemicals).

Namun, secara q-o-q laba meningkat 12 persen berkat pendapatan dividen dari bisnis investasi.

Sementara itu, untuk pendapatan dari penjualan paruh pertama tahun 2022 mencapai Rp 130,54 triliun atau 9,04 miliar Dolar AS, tumbuh 19 persen secara y-o-y.

SCG di ASEAN (kecuali Thailand)

Untuk operasional SCG di ASEAN (kecuali Thailand) pada Q2/2022, SCG mencatat pendapatan penjualan meningkat 78 persen y-o-y atau sebesar Rp 17,94 triliun atau 1,23 miliar Doar AS , setara 28 persen dari total pendapatan penjualan SCG.

Data ini termasuk penjualan dari operasional di ASEAN dan impor dari Thailand.

Per 30 Juni 2022, total aset SCG sebesar Rp 380,20 triliun atau 25,59 miliar Dolar AS.

Sedangkan total aset SCG di ASEAN (kecuali Thailand) adalah Rp 171,71 triliun atau 11,55 miliar Dolar AS, atau 45 persen dari total aset konsolidasi SCG.

SCG di Indonesia

Di Indonesia, total aset SCG mencapai Rp 51,46 triliun atau 3,46 miliar Dolar AS, meningkat 14 persen y-o-y terutama dari bisnis kemasan (packaging) dan bahan kimia (chemicals).

Perusahaan melaporkan pendapatan penjualan Q2/2022 sebesar Rp 5,63 triliun atau 387 juta Dolar AS, meningkat 4 persen y-o-y, yang didominasi dari lini bisnis SCGP (FajarPaper and Intan Group).

SCG Terapkan 5 Strategi Operasi

Roongrote menjelaskan, saat ini ekonomi global sangat tidak dapat diprediksi. SCG pun mengamati situasi dan menyelaraskan operasinya lewat 5 strategi berikut:

1. Menekan biaya dan meningkatkan pemanfaatan energi alternatif dengan mengadopsi teknologi manufaktur yang efisien, mengurangi limbah, dan meningkatkan proporsi energi alternatif seperti biomassa dan tenaga surya. Saat ini, konsumsi energi alternatif SCG mencapai 16,4 persen.

2. Pengembangan High Value Added Products & Services (HVA) secara berkelanjutan. Contoh inovasi bahan kimia (chemicals).

Yaitu Post-Consumer Recycled Resin (PCR) tanpa bau dan berkualitas tinggi untuk kemasan ramah lingkungan pada produk yang memerlukan retensi aroma tertentu.

Selain itu, terdapat terobosan inovasi pembersih udara dari SCG HVAC Air Scrubber yang meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dengan pengurangan asupan udara luar sehingga menghemat 20-30 persen biaya listrik.

Dalam inovasi konstruksi, CPAC Green Solution, menggunakan teknologi untuk menciptakan desain dan layanan konstruksi untuk solusi pertanian dan solusi pom bensin.

Sementara dalam inovasi kemasan (packaging), SCG menciptakan kemasan makanan Fest Chill berbahan kertas.

Dilapisi peelable film yang bisa didaur ulang karena dapat terurai secara organik sehingga cocok untuk layanan pesan antar.

3. Meningkatkan likuiditas keuangan dengan pengelolaan modal yang baik, memastikan persediaan yang mampu memenuhi permintaan pasar, dan kredit penjualan yang diawasi secara ketat. Selain itu, obligasi digital SCGP akan diterbitkan pada 1 Agustus 2022.

4. Strategi investasi yang penuh kehati-hatian, meninjau kembali rencana investasi, menunda proyek baru yang tidak mendesak, dan menargetkan proyek pengembalian cepat yang selaras dengan strategi pertumbuhan SCG.

Baru-baru ini, SCGP memperluas bisnis Peute Recycling B.V., produsen daur ulang kemasan terbesar di Belanda, serta berinvestasi di Imprint Energy Inc. AS dalam bisnis pembuatan baterai.

5. Mengakselerasi implementasi ESG 4 Plus. Menetapkan net zero-Go green-mengurangi kesenjangan-kolaborasi, dan transparansi dalam keseluruhan operasi.

Pada H1/2022, penjualan inovasi produk ramah lingkungan di bawah label SCG Green Choice mencapai 153.240 miliar Thai Baht (THB), atau setara 50 persen dari total pendapatan penjualan.

SCG fokus mengurangi kesenjangan sosial akibat dampak dari krisis ekonomi. Setidaknya pada H1/2022, terdapat proyek sosial yang mengakomodir 4.366 peserta yang mencakup tiga aspek penanganan.

Pertama, meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai program pengembangan seperti ilmu wirausaha, karir bagi penyandang disabilitas, renovasi rumah, dan keterampilan lainnya yang dibutuhkan generasi muda.

Kedua, meningkatkan keterampilan kontraktor untuk stabilitas pekerjaan. Ketiga, memperluas kesempatan kerja seperti memberikan kredit bagi kontraktor untuk mempermudah pembelian material konstruksi.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/07/30/053000621/semester-i-2022-scg-raup-pendapatan-rp-130-triliun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke