Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BPJT Pastikan Rekonstruksi Tol Trans-Sumatera Ruas Terbanggi Besar-Palembang Tak Membebani APBN

Rekonstruksi dilakukan pada Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) dan Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) dan Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).

"Tidak ada anggaran APBN yang digunakan. Tidak ada pula penyesuaian tarif (tarrif adjustment)," tegas Danang menjawab Kompas.com, Jumat (10/6/2022).

Biaya rekonstruksi jalan bebas hambatan berbayar dengan total panjang 367,43 kilometer tersebut diambil dari anggaran jaminan konstruksi dari kontraktor.

Menurut Danang, besarnya sekitar lima persen dari nilai kontrak konstruksi. Jadi, saat ini masih dalam masa pemeliharaan dan jaminan kontraktor.

Kontrakor yang dimaksud adalah PT PP (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang mengerjakan Ruas Bakter. 

Dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang mengerjakan Ruas Terpeka dan Kapal Betung.

Ada pun rekonstruksi akan dilakukan di beberapa titik dengan kemungkinan perubahan struktur dari sebelumnya menggunakan metode timbunan ke metode pile slab.

Danang mengungkapkan, perubahan jenis penanganan struktur tanah juga diterapkan di Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.

Lepas dari itu, imbuh dia, pembangunan Ruas Tol Terbanggi Besar-Palembang yang merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) telah memenuhi seluruh standar dan prosedur dalam Rancangan Teknis Akhir (RTA)

"Sesuai RTA. Dan ketika konstruksi tuntas, dan lulus uji, diberikan Sertifikat Laik Operasi (SLO)," cetus Danang.

Hanya, bagaimana pemenuhan unsur teknis sehingga diberikan sertifikasi laik fungsi dan operasi tersebut, Danang enggan menjawabnya.

"Silakan tanya ke Dirjen Bina Marga kalau soal teknisnya. Lebih pas secara kewenangan menjawab. Kalau dari pengusahaan, saya bisa jawab sesuai kewenangan," tuntas dia.

Untuk diketahui, ruas Tol Bakter, Terpeka, dan Kapal Betul yang diusahakan oleh dua Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) masing-masing PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, mengalami kerusakan cukup parah di sejumlah titik.

Padahal usia jalan tol ini belum lagi mencapai lima tahun, alias baru diresmikan pada tahun 2018 dan 2019 lalu.

Karena hal ini pula, Kementerian PUPR melakukan sejumlah perbaikan demi memenuhi unsur keamanan untuk dilintasi.

Dan perbaikan ini terus dilanjutkan, seperti yang ditegaskan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI pada Kamis (09/06/2022).

Tak hanya perbaikan, Basuki memastikan, rekonstruksi juga dilakukan agar kondisi fisik jalan tol cukup baik, aman, dan nyaman untuk dilintasi pengendara.

"Tapi ruas Tol Terpeka hingga Palembang pada saat (perbaikan) Lebaran kemarin hanya untuk supaya aman, tapi tidak nyaman," ujar Basuki.

Sebab kala itu perbaikan ruas tol tersebut difokuskan untuk keamanan jalan. Baru setelah Lebaran ini akan dilakukan perbaikan lanjutan secara mendalam.

"Sehingga setelah ini akan kita rekonstruksi, dibongkar semua, dan itu akan diganti strukturnya dengan pile slab. Akan diubah konstruksinya hanya berapa kilometer," tukasnya.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/06/10/180000421/bpjt-pastikan-rekonstruksi-tol-trans-sumatera-ruas-terbanggi-besar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke