Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Embung Sumingkir, Sumber Irigasi Persawahan Cilacap

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pembangunan Embung Sumingkir di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng).

Melansir Twitter Kementerian PUPR @KemenPU, Embung Sumingkir dibangun untuk bisa menjadi sumber irigasi persawahan di wilayah sekitar.

Embung Sumingkir memiliki volume tampung 32.425 meter kubik dengan luas genangan 1.165 hektar.

Oleh karenanya, Embung Sumingkir diperkirakan mampu mengairi 12,81 hektar sawah di Desa Sumingkir, Kecamatan Jeruklegi dan Desa Dondong, Kecamatan Kasugihan.

Di Desa Dondong sendiri, Embung Sumingkir diharapkan bisa menjadi sumber irigasi lahan pertanian yang memiliki pola tanam padi-padi-palawija.

Adapun Embung Sumingkir telah dibangun sejak 4 April 2021 dan rampung seluruhnya pada 13 Desember 2021.

Sementara melansir LPSE Kementerian PUPR, pembangunan Embung Sumingkir dilaksanakan oleh Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak dengan pagu dan harga perkiraan sendiri (HPS) Rp 16 miliar.

Adapun pemenang tender pembangunan Embung Sumingkir adalah PT Bangkit Ampuh Abadi dengan harga penawaran dan harga terkoreksi Rp 12,8 miliar.

Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah meresmikan empat embung di Jateng pada Selasa (14/12/2021).

Melansir laman Presiden RI, Jokowi meresmikan keempat embung tersebut secara terpusat di Embung Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung.

"Pagi hari ini saya datang ke Kabupaten Temanggung untuk meresmikan empat embung yang telah kita bangun dari 66 embung yang kita bangun di tahun 2021," ujar Presiden.

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, diketahui Embung Bansari memiliki kapasitas tampung 8,588 meter kubik dengan luas genangan 0,56 hektar dan dibangun dengan biaya Rp 9,2 miliar.

Kemudian, Embung Dukun memiliki kapasitas tampung 16.395 meter kubik dengan luas genangan 0,578 hektar dan dibangun dengan biaya Rp 8,4 miliar.

Sementara itu, Embung Pagergunung diketahui memiliki kapasitas tampung 7.500 meter kubik dengan luas genangan 0,32 hektar dan dibangun dengan biaya Rp 4,2 miliar.

Terakhir, Embung Tlogoguwo diketahui memiliki kapasitas tampung 15.775 meter kubik dengan luas genangan 0,573 hektar dan dibangun dengan biaya Rp 11,6 miliar.

"Kami harapkan dengan telah siapnya embung-embung yang ada, produktivitas pertanian bisa lebih baik dan juga bisa juga airnya dipakai untuk air baku di rumah-rumah, serta untuk pariwisata masyarakat," pungkas Jokowi.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/05/22/103754321/profil-embung-sumingkir-sumber-irigasi-persawahan-cilacap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke