Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tahun Ini, Pemerintah Targetkan Backlog Rumah Berkurang 500.000 Unit

Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri Bidang Perumahan Kementerian PUPR Iskandar Saleh dalam acara Webinar Financial, “Properti Sebagai Lokomotif PEN”, Kamis (10/3/2021).

“Mengacu pada RPJMN 2020-2024, pemerintah menargetkan pengurangan backlog rumah dari 11 juta menjadi tinggal tinggal 6,7 juta unit. Artinya 4,2 juta unit harus selesai dikerjakan,” ujar Iskandar.

Dari target tersebut sasaran untuk tahun 2022 adalah pengerjaan 510.312 backlog rumah, melalui beberapa program subsidi.

Rinciannya, program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 200.000 unit, program Subsidi Bunga Uang Muka (SBUM) 200.000 unit, program BP2BT 312 unit (sebaga pilot project), program Tapera 100.000 unit serta program SMF sebanyak 10.000 unit.

Iskandar mengaku dalam memangkas backlog rumah tahun 2022 ini, pemerintah tentu akan menghadapi banyak tantangan. Karena itu, ia meminta bantuan kepada para pemangku kepentingan di sektor perumahan.

“Target ini menjadi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kita bersama. Untuk itu, kami ajak para pemangku kepentingan di sektor perumahan untuk bahu membahu, saling asih, asah dan asuh untuk mencapai target yang ditetapkan pemerintah tersebut,” tambah Iskandar.

Sementara itu, dalam kebijakan sektor perumahan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pemerintah memiliki empat major project hingga tahun 2024.

Proyek pertama adalah bisa menyediakan akses sanitasi layak dan aman dengan target 90 persen hingga diakhir 2024.

Kemudian menyediakan infrastuktur jaringan gas kota (4 juta sambungan rumah), 10 juta sambungan rumah air minum perpipaan dan 1 juta rusan milik dan sewa di kawasan perkotaan.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/03/10/210000421/tahun-ini-pemerintah-targetkan-backlog-rumah-berkurang-500.000-unit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke