Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Penyebab Jalan Tol Terpeka dan Kapal Betung Rusak dan Berlubang

"Terdapat tiga jenis persoalan kerusakan di lapangan yang kami temukan, dan telah kami bahas lebih lanjut bersama dengan Direktur Utama masing-masing usaha jalan tol tersebut," kata Danang dalam konferensi persnya, Senin (24/01/2022).

Kerusakan yang dimaksud yaitu ditemukannya sejumlah titik jalan yang retak dan berlubang, lalu adanya perbedaan ketinggian jembatan dan jalan tol (leveling oprit jembatan) serta penurunan median concrete barrier (MCB) atau pembatas median jalan.

BPJT juga telah merekapitulasi seluruh titik lokasi hingga jenis kerusakan dan temuan serta di mana saja perbaikan yang harus dilakukan oleh pengelola atau badan usaha.

"Lebih detailnya kami telah merekapitulasi di mana saja titik kerusakannya dan terjadinya penurunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)," ujarnya.

Danang merinci terdapat beberapa jenis tingkat kerusakan yang ditemukan di ruas jalan tol tersebut yaitu:

Kerusakan pada perkerasan lentur:

1. Plastic Flow

Kerusakan ini disebabkan karena kurangnya energi pemadatan dan filter yang menyebabkan kadar aspal menjadi relatif lebih tinggi.

Kemudian juga karena kurangnya rongga dan rendahnya stabilitas campuran.

2. Patching (tambalan)

Kemungkinan penyebabnya yaitu gradasi kurang tepat, beberapa lokasi bahkan menggunakan AC-Base yang tidak kedap air. Lalu kurangnya energi pemadatan serta masalah tack coat.

3. Potholes (jalan berlubang)

Kemungkinan penyebabnya karena kurangnya energi pemadatan, agregat kotor sehingga ikatan antara aspal dan agregat tidak baik.

Lalu lapisan permukaan dihampar pada suhu yang tidak sesuai dan tack coat yang tidak berfungsi.

4. Bleeding (kegemukan aspal)

Kemungkinan penyebabnya kurangnya rongga udara (VIM) dalam campuran aspal, kadar aspal campuran yang relatif tinggi, agregat halus tidak optimum masuk dalam campuran dan terakhir karena kelebihan tack coat.

5. Alligator Cracks (retak kulit buaya)

Kemungkinan penyebabnya yaitu pembebanan lalu lintas tinggi, lapisan permukaan dihampar pada satu suhu yang tidak sesuai, penuaan dini aspal (premature aging).

Kerusakan pada perkerasan kaku: 

1. Linear cracks 

Kemungkinan penyebabnya penyusunan beton selama perawatan, pelat mengalami rocking atau gerakan naik turun pada sambungan akibat beban lalu lintas serta tidak sempurnanya transfer beban pada sambungan.

2. Spalling (gompalan pada sambungan)

Kemungkinan penyebabnya penutup sambungan rusak, curing tidak optimal, posisi dowel miring dan mutu bahan kurang baik.

3. Block craks 

Kemungkinan penyebabnya yaitu adanya penurunan daya dukung tanah dasar, penutup sambungan rusak, tidak sempurnanya tranfer beban pada sambungan dan kualitas material beton yang tidak sesuai.

4. Pumping (air hujan masuk melalui retakan jalan)

Kemungkinan penyebabnya yaitu penutup sambungan rusak sehingga air masuk ke bawah slab beton dan material tanah dasar yang dapat tererosi.

Karena itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan badan usaha atau pengelola untuk segera memperbaiki ruas jalan tol yang rusak dan berlubang tersebut.

Dia bahkan meminta perbaikan permanen harus sudah tuntas pada April 2022. Selain itu, perbaikan juga mesti dilakukan dengan menggunakan teknologi terbaik. 

"Saya minta perbaikan permanen bisa tuntas pada akhir April 2022 nanti. Saya mengingatkan kembali bahwa SPM wajib dipenuhi karena masyarakat sudah membayar tarif tol dan harus mendapatkan layanan yang baik," kata Basuki. 

https://www.kompas.com/properti/read/2022/01/25/073000221/ini-penyebab-jalan-tol-terpeka-dan-kapal-betung-rusak-dan-berlubang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke