Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

780 Rumah di Kabupaten Mamasa Dibedah Tahun Ini

Bedah rumah yang juga disebut sebagai program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Mamasa dilakukan sebagai upaya pencegahan stunting (kurang gizi).

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, pihaknya akan membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mengentaskan masalah stunting di Indonesia melalui BSPS.

"Program BSPS kami siapkan agar masyarakat, baik orang tua maupun anak-anak bisa menghuni rumah yang layak,” katanya dalam siaran pers, Kamis (2/12/2021).

Menurut Khalawi, rumah layak dari sisi konstruksi serta atap lantai dan dinding yang memenuhi unsur kesehatan akan berdampak baik bagi perkembangan tubuh anak-anak dan menjaga imunitas masyarakat dalam kondisi saat ini.

Melalui BSPS ini, pemerintah juga ingin agar jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) dan kawasan kumuh di Indonesia bisa berkurang.

“Penanganan stunting bisa dilaksanakan dengan mewujudkan hunian layak bagi anak-anak," lanjut Khalawi,

Sebab, kata dia, rumah kini tidak hanya sebagai tempat tinggal, tapi juga menjadi tempat sekolah bagi anak-anak.

Selain itu, menjadi tempat bekerja bagi orang dewasa, serta tempat beribadah sehingga perlu mendapat perhatian dari pemerintah.

Sementara itu, Bupati Mamasa Ramlan Badawi mengungkapkan, pihaknya sangat membutuhkan bantuan Kementerian PUPR guna mengatasi masalah stunting di daerahnya.

Ramlan berpendapat, program perumahan menjadi salah satu hal penting yang perlu dilaksanakan guna meminimalisasi kasus stunting di Kabupaten Mamasa.

“Kami siap memberikan dukungan program dan berharap anak-anak di Kabupaten Mamasa tinggal di hunian yang layak huni,” tutup Ramlan.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/12/03/123000721/780-rumah-di-kabupaten-mamasa-dibedah-tahun-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke