Elemen Brandgang Jarang Dijumpai di Kawasan Perkotaan, Ini Alasannya

Brandang dikenal sebagai jalan setapak atau gang yang biasa terdapat di bagian samping dan belakang rumah, sekaligus menjadi pemisah antara rumah satu dengan yang lainnya.

Keberadaan brandgang saat ini cukup sulit ditemukan terutama di kawasan-kawasan padat penduduk seperti di perkotaan.

Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Eka Jaya mengatakan, lahan yang semakin terbatas menjadi alasan utama sulitnya membangun brandgang di perkotaan.

Rumah-rumah di kota umumnya dibangun secara berimpitan dan nyaris tidak menyisakan jalan setapak sama sekali di bagian samping dan belakang rumahnya.

"Alasannya karena tanah di perkotaan itu semakin mahal dan terbatas, makanya sulit untuk menjumpai brandgang," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/9/2021).

Selain itu, keberadaan brandgang di perkotaan juga rawan untuk dikuasai secara sepihak oleh orang lain.

Dia mencontohkan jalan setapak di kawasan perkotaan yang akhirnya dijadikan tempat tinggal secara ilegal.

"Brandgang sering nggak berfungsi karena dalam pelaksanaannya jadi celah buat orang menguasai lahan secara sepihak. Makanya bangunan umum yang bukan dikembangkan  developer itu biasanya tidak memiliki brandgang," jelas Bambang.

Padahal, salah satu fungsi utama brandgang adalah sebagai jalur evakuasi darurat, dan sangat berguna terutama pada saat terjadi kebakaran.

Jalur tersebut dapat digunakan sebagai akses yang memudahkan petugas pemadam kebakaran ketika melakukan evakuasi dan memadamkan api.

"Ini juga sangat berguna bagi penghuni rumah untuk melakukan evakuasi jadi semacam short cut, lalu memudahkan petugas pemadam yaitu biar pipa semprotnya itu bisa masuk," ujarnya.

Selain itu, brandgang juga berfungsi sebagai sodetan air dan selokan.

Secara konstruksi, brandgang juga berguna untuk menghindari bangunan rumah dari kondisi crack (retak) atau patah.

Tak aneh jika rumah-rumah yang dibangun oleh developer umumnya memiliki brandgang.

"Selain untuk menghindari crack atau patah, brandgang itu juga sekaligus menjadi salah satu syarat dalam kebijakan bangunan gedung di Indonesia," tuntas Bambang.