Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Transformasi Bisnis Pasca-pandemi, Waskita Realty Incar Portofolio Berbasis TOD

Satu di antara yang dibidik dan telah dilakukan pembicaraan dengan PT MRT Jakarta adalah TOD Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Selain TOD Lebak Bulus, Waskita juga menginisiasi pengembangan TOD-TOD lainnya yang saat ini masih dilakukan pembicaraan dengan pemilik lahan di sekitar stasiun-stasiun MRT Jakarta.

Mempertimbangkan harga lahan yang sudah demikian tinggi, Waskita Realty pun tengah mempersiapkan strategi harga agar dapat terjangkau oleh pembeli hunian pertama atau first time home buyer.

Demikian halnya dengan pengembangan portofolio berskala township yang terintegrasi jalan tol atau Toll Road City, juga tengah dipersiapkan.

Pengembangan portofolio berbasis TOD dan Toll Road City ini merupakan bagian dari transformasi bisnis perusahaan sebagai antisipasi terhadap dinamika pasar pasca-pandemi Covid-19.

Direktur Utama Waskita Realty Eri Prananto menuturkan, hingga saat ini, penandatanganan memorandum of understanding (MoU) untuk proyek TOD di Lebak Bulus masih menunggu keputusan PT MRT Jakarta.

"Kami menunggu dari MRTJ," ujar Eri kepada Kompas.com, Minggu (15/8/2021).

Transformasi bisnis pasca-pandemi ini dilakukan sesuai dengan kapasitas perusahaan yang memiliki sejumlah tantangan, namun perlu pasokan sumber daya untuk mendukung realisasi proyek-proyek baru.

Salah satu strategi yang akan dilakukan dalam transformasi bisnis ini adalah menjalin kolaborasi  lahan maupun kapital dengan sejumlah stakeholerds.

Saat ini, imbuh Eri, perusahaan masih berusaha untuk bisa meraih pasar yang sedang lesu dengan program-program penjualan secara daring dan luring.

"Kami berusaha untuk bisa menyelesaikan persediaan dan penjualan properti yang ada," ucap Eri.

Caranya dengan mengimplementasikan strategi penjualan bulksale maupun menjadikan service residence yang dikelola hotelier sebagai salah satu sumber pendapatan berkelanjutan.

Eri optimistis dapat menuntaskan penjualan karena portofolio properti yang dikembangkan perusahaan berada di lokasi-lokasi strategis.

Portofolio tersebut adalah Vasaka The Reiz Condo Medan, Teraskita Hotel Jakarta, Vasaka Solterra, Waskita Rajawali Tower, Vasaka Nines, Brooklyn, Yukata Suites, dan Maison Teraskita Bandung.

Kemudian 88 Avenue Surabaya, Teraskita Hotel Makassar, dan Vasaka Bali.

Sementara yang masih dalam pra-konsep atau rancangan adalah Teraskita Hotel Banda Aceh, dan Teraskita Hotel Lombok.

Eri mengharapkan, dari portofolio tersebut, target penjualan sesuai prognosa tahun ini senilai Rp 650 miliar dapat tercapai, meskipun hingga 31 Juli 2021 baru terealisasi Rp 60 miliar.

"Kinerja penjualan Semester I ini sudah membaik dibanding tahun lalu di tengah situasi lingkungan usaha dan daya beli yang masih seperti ini," ujar Eri.

Selain itu, perusahaan juga sedang menyiapkan potensi kerja sama perumahan tapak layak huni dan terjangkau di sekitar Jabodetabek dan sejumlah kota di Indonesia.

Pengembangan fasilitas publik komersial juga menjadi fokus ke depan. Eri menilai secara captive market, properti semacam ini dapat menciptakan peluang kerja sama dengan investor maupun potensi pekerjaan sebagai kontraktor gedung.

"Semoga target-target pada Semester II tahun ini bisa tercapai melalui strategi tersebut," tuntas Eri.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/08/15/103201321/transformasi-bisnis-pasca-pandemi-waskita-realty-incar-portofolio

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke