Agensi NewJeans ADOR Adakan Rapat Pemegang Saham untuk Tentukan Nasib Min Hee Jin sebagai CEO

KOMPAS.com - Agensi Kpop ADOR, rumah bagi girl grup populer NewJeans, akan mengadakan rapat pemegang saham akhir bulan Mei 2024 untuk memilih apakah akan memberhentikan Min Hee Jin sebagai CEO atau tidak.

Keputusan untuk mengadakan rapat pemegang saham diumumkan pada hari Jumat (10/5/2024) oleh perwakilan tim hukum ADOR.

Menurut The Korea Times, langkah tersebut dilakukan “di bawah kehadiran seluruh anggota dewan”, termasuk Min Hee Jin, dan pertemuannya akan diadakan pada tanggal 31 Mei 2024.

Baca juga: Balas CEO ADOR Min Hee Jin, HYBE: Ada Banyak Hal yang Jauh dari Kebenaran

Pengumuman tersebut muncul hanya beberapa hari setelah CEO ADOR mengajukan perintah untuk mencegah HYBE menggunakan haknya pada rapat pemegang saham mendatang, seperti dilansir Korea JoongAng Daily.

Diketahui, Raksasa hiburan Korea HYBR memiliki 80 persen saham agensi Kpop ADOR, sementara Min Hee Jin memegang 18 persen.

“HYBE telah meminta rapat pemegang saham luar biasa untuk memecat Min Hee Jin, CEO dan anggota dewan ADOR, yang merupakan pelanggaran kontrak pemegang saham antara Min dan HYBE,” kata kuasa hukum Min, pada Selasa (7/5/2024).

Baca juga: Perkembangan Konflik HYBE Vs ADOR, Hasil Temuan Audit dan Pernyataan Min Hee Jin

“Min Hee Jin berpendapat bahwa argumen HYBE mengenai pelanggaran kepercayaan yang dilakukan Min tidak masuk akal, itulah sebabnya dia mengajukan perintah untuk melindungi nilai perusahaan ADOR dan artisnya,” tambah perwakilan tim hukum tersebut.

Tanggal pasti rapat pemegang saham ADOR terjadi di tengah perseteruan yang semakin memanas antara CEO ADOR Min Hee Jin dan HYBE mengenai kepemilikan label NewJeans.

Pada bulan April 2024, Min Hee Jin membantah klaim yang dibuat HYBE bahwa dia berencana mengambil alih agensi Kpop ADOR dalam konferensi pers.

Baca juga: Member NewJeans Masing-masing Raup Cuan Rp 59 Miliar di Tengah Perselisihan HYBE dan ADOR

HYBE kemudian menanggapi klaim yang dibuat Min Hee Jin, menuding CEO ADOR tersebut telah “memutarbalikkan fakta dengan mencampuradukkan garis waktu”.