Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter Tirta “Tertampar” Ucapan Tukang Parkir dan Mau Jadi Karyawan Biasa

Kompas.com - 04/02/2024, 11:39 WIB
Revi C. Rantung,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kreator konten yang juga lulusan kedokteran, Tirta Mandira Hudhi atau dokter Tirta membagikan pengalaman hidupnya.

Dokter Tirta mengakui bahwa dirinya dulu begitu arogan alias sombong karena merasa memiliki banyak ilmu dan lainnya. Mengingat kala itu, Tirta justru malu dan enggan menjadi dirinya yang dulu.

Dokter Tirta juga menceritakan pengalamannya kembali bekerja sebagai karyawan serta sudah tak mau mengisi seminar tentang kesuksesan.

Baca juga: Dulu Arogan, Dokter Tirta Ungkap Ucapan Tukang Parkir yang Hilangkan Egonya

“Ditampar” dengan ucapan tukang parkir

Dokter Tirta menyadari dirinya yang dulu dikuasai oleh kesombongan dan ego yang tinggi. Hal ini yang kemudian Tirta mudah menyenggol orang karena merasa paling hebat. Namun semua itu berubah secara drastis setelah dia mendapat pengalaman hidup yang tak pernah ia bayangkan.

Dokter Tirta bercerita, waktu itu dia tengah menempuh perjalanan gowes atau bersepeda dari Yogyakarta menuju Jakarta.

Saat sampai di Kebumen, Jawa Tengah, Tirta harus menempuh dengan hujan deras serta melewati tanjakan.

"Aku ketemu bapak-bapak tua, nyeker, naik ontel, gowes di tanjakan. Itu udah down duluan, sepeda gue mahal, fisikku kuat, kalah sama bapak-bapak petani," kata Tirta dikutip dari YouTube Kasisolusi baru-baru ini.

Bapak tua itu justru turun dari sepeda ontel dan menemani Tirta berjalan kaki melewati tanjakan tersebut. Merasa heran, Tirta malah menyebut itu sebagai tamparan pertama di hidupnya.

Baca juga: Tak Mau Lagi Isi Seminar Bertema Kesuksesan, Dokter Tirta: Karena Aku Itu Beruntung

“Lucunya, aku gowes buat hobi, dia gowes buat hidup. Itu tamparan pertama," ucap Tirta.

Ketika sampai di sebuah minimarket dan tertidur, Tirta mendapat perlakuan yang tak pernah ia bayangkan dari seorang tukang parkir. Ia disuguhi jahe dan gorengan.

"'Mas jenengan tadi ketiduran, ini saya beliin, ini udah ada kardus, hape enggak ada yang hilang, tak jagain sepedanya,'" ucap Tirta menirukan ucapan tukang parkir saat itu.

Saat hendak mengganti uang susu jahe, Tirta ingat dengan jelas ucapan tukang parkir itu yang kemudian meruntuhkan ego dan sikap arogannya yang dulu.

"'Mas, enggak semua hal harus dinilai pakai uang, saya tahu jenengan punya uang, sepedanya mahal, tapi ini setoran saya belikan gorengan sama susu jahe. Ini penanda bahwa di jalan, mas itu juga sama kayak saya,'" kenang Tirta atas ucapan tukang parkir itu.

Sejak saat itu yang mengubah Dokter Tirta yang tak mau arogan dan sombong lagi.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com