Sutradara Saranjana Kota Ghaib Ceritakan Tantangan Saat Syuting di Kalimantan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara film horor Saranjana: Kota Gaib, Johansyah Jumberan, menjelaskan beberapa kesulitan selama proses syuting film tersebut.

Salah satunya saat syuting di Kalimantan Selatan.

"Para cast dan kru dibawa ke Kalimantan. Saya bahagia bekerja sama dengan teman-teman. Mereka sudah beli alat pendakian, mereka mungkin terhipnotis dengan cerita saya. Ternyata mereka harus berada di hutan yang tak ada sinyal," kata Johansyah dalam press screening di Epicentrum, Kamis (19/10/2023).

Selain itu, karena akses yang terbatas, Johansyah menyebut para cast juga harus makan ala kadarnya, seperti saat camping.

Baca juga: Saranjana: Kota Ghaib Siap Tayang di Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura

"Makan bukan kami enggak mampu beli. Tapi logistiknya memang seperti camping. Di Nagara itu tidak ada hotel, akhirnya mereka harus tinggal di rumah penduduk, rumah keluarga saya," tutur Johansyah.

Johansyah mengaku senang syuting film Saranjana berjalan lancar dan kini siap tayang.

"Film ini saya merasa hanya satu, direstui Tuhan. Masalah safety semuanya, kami sangat profesional. Kami dibantu oleh 3 kabupaten," ucap Johansyah.

Baca juga: Jadwal Tayang dan Daftar Pemain Film Saranjana: Kota Ghaib

Selain di Indonesia, film Saranjana juga siap tayang di Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura pada 16 November 2023.

Film yang tayang di bioskop Indonesia pada 26 Oktober 2023 ini dibintangi oleh Adinda Azani, Ajeng Fauziah, Betari Ayu, Irzan Falq, Lutfhi Aulia, M. Adhiyat, Ananda George, Gusti Gina, Mouris Sam, Alvaro Axela, Achmad pule hingga Casell Velliz.

Saranjana bercerita tentang sebuah band Signifikan asal Jakarta yang sedang mengadakan tur konser di Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Di tengah tur itu, Shita (Adinda Azani), sang vokalis, menghilang secara misterius.

Setelah mencari informasi, anggota band lainnya meyakini Sitha berada di Saranjana, sebuah kota yang dipercaya warga lokal sebagal kota ghaib yang modern dan maju.

Dalam waktu tujuh hari mereka pun harus melakukan petualangan yang penuh dengan kejadian horor dan mistis untuk masuk ke kota Saranjana dan membawa sang vokalis kembali.