Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nindy Ayunda Angkat Bicara soal Kasus Dito Mahendra Terkait Dugaan Kepemilikan Senjata Api Ilegal

Kompas.com - 06/04/2023, 16:42 WIB
Cynthia Lova,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Nindy Ayunda mengunjungi LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) pada Kamis (5/4/2023).

Di sela-sela menceritakan soal pengancaman yang dialaminya, Nindy membahas soal pasangannya, Dito Mahendra.

Dito Mahendra diketahui kini sedang tersandung kasus kepemilikan senjata ilegal.

Sebagai informasi, sembilan senjata api (senpi) tidak berizin atau ilegal disita dari rumah Dito Mahendra.

Nindy mengatakan, KPK tidak menemukan bukti atau dokumen apa-apa saat menggeledah rumah Dito Mahendra.

“Saya luruskan, jadi atas penggeledahan di rumah atau di tempat tinggal ruang pekarangan lainnya tidak ditemukan file atau dokumen barang terkait perkara yang ditangani. Kemudian penyidik membuat berita acara penggeledahan,” kata Nindy Ayunda di LPSK, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (6/4/2023).

Nindy mengeklaim bahwa koper yang dibawa KPK dari rumah Dito Mahendra tidak ada isinya.

“Jadi sudah ditandatangani ya jadi selama ini beritanya membawa 2 koper, itu tidak ada isinya itu, koper mungkin isinya barang mereka sendiri ya,” lanjut Nindy.

Nindy juga ikut bicara bahwa sembilan senpi milik Dito Mahendra yang disebut ilegal itu sebenarnya ada izin dan suratnya.

“Saya juga titip pesan kalau tanya-tanya soal senjata, selama ini kita tidak pernah memberi tahu kalau ada keberadaan surat ya. Katanya sembilan tidak ada surat itu kan, 3 air softgun tidak perlu ada surat, 6 ada suratnya, tapi lagi diproses di penyidikan,” kata Nindy.

Nindy mengaku capek selama ini melihat banyaknya pemberitaan buruk tentang dirinya.

Namun, ia hanya bisa diam selama ini karena merasa tak perlu ada yang dia publikasikan tentang kehidupan pribadinya. Termasuk hubungannya dengan Dito Mahendra.

“Saya capek juga ya pemberitaan kanan kiri kanan kiri, saat ini saya sendiri juga enggak apa-apa diberitakan macam-macam karena yang tahu juga kita,” ucap Nindy.

“Maksud saya kenapa selama ini diam karena tidak ada yang perlu juga dijelaskan tentang hidup saya apalagi urusan pribadi saya,” lanjut Nindy.

Nindy mengatakan, ia kini mau fokus dengan dirinya sendiri. Sebab ia merasa diancam oleh oknum TNI belakangan ini yang menyatroni rumahnya.

“Jadi kalau untuk sekarang saya hanya fokus untuk urusan keamanan hidup dan kelanjutan hidup saya bersama anak-anak karena saya jadi diteror-teror oleh oknum TNI. TNI itu menjaga NKRI menjaga kedaulatan rakyat, dan menjaga pertahanan, emangnya saya ini bisa merubuhkan pertahanan negara,” tutur Nindy.

Adapun KPK sebelumnya menggeledah rumah Dito di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (13/3/2023).

Dalam upaya paksa itu, penyidik tidak sengaja menemukan 15 pucuk senjata api berikut amunisinya.

Adapun 15 senjata tersebut terdiri dari delapan senjata api laras panjang, lima pistol berjenis Glock, satu pistol S & W, dan satu pistol Kimber Micro.

KPK kemudian berkoordinasi dengan pihak Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri sebagai pihak yang berwenang menerbitkan izin kepemilikan senjata.

Dito sebelumnya telah dipanggil penyidik KPK hingga lebih dari tiga kali untuk dimintai keterangan sebagai saksi mengenai dugaan TPPU Nurhadi.

Pada 6 Februari, Dito memenuhi panggilan penyidik. Ia pun dicecar terkait dugaan aliran dana dan pembelian barang bernilai ekonomis oleh Nurhadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com