"Ada seorang selebriti yang mengatakan mereka bisa melihat hantu dan berpura-pura mengalami gangguan mental," lanjutnya.
Mantan petugas kejaksaan itu menjelaskan tentang kasus di mana oknum tersebut mengaku melihat hantu.
"Dalam kasus 'melihat hantu', mereka tidak secara otomatis dibebaskan. Mereka perlu mendapatkan diagnosis institusi medis profesional untuk ditempatkan sebagai pekerja layanan sosial atau dibebaskan dari layanan," ucap Yoon.
"Selebriti yang mengaku ' lihat hantu 'dinilai sebagai kelas 4, tapi (dia tertangkap) dan dibatalkan," jelasnya.
Cara lain yang dilakukan untuk bisa bebas dari wajib militer adalah dengan mencampur darah atau obat dalam tes urin.
"Ada berbagai kasus ketika individu mencampurkan darah atau obat-obatan dalam tes urin mereka untuk menghindari dinas militer," ujar Yoon.
"Ada beberapa contoh mereka akan menjalani operasi di bahu mereka untuk membuatnya terkilir dengan sengaja," sambungnya.
Selain itu juga ada cara yang digunakan untuk menghindari wajib militer, seperti pura-pura tuli.
"Saya mendengar beberapa orang bahkan memotong jari mereka atau bahkan buah zakar mereka di masa lalu. Saya benar-benar tidak tahu mengapa orang mau bertindak sejauh itu," ucap Yoon.
Untuk mencegah penghindaran wajib militer seperti itu, pengacara Yoon berpendapat perlu memperkuat tingkat hukuman untuk pelanggaran Undang-Undang Dinas Militer.
Dia menunjukkan bahwa tindakan saat ini cukup lemah (dalam kasus melukai diri sendiri atau berbohong akan mengakibatkan 1 sampai 5 tahun penjara).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.