Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebahagiaan dan Keharuan dalam Mapag Panganten Via Vallen dan Chevra Yolandi

Kompas.com - 18/07/2022, 09:29 WIB
Vincentius Mario,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian acara pernikahan Via Vallen dan Chevra Yolandi ditutup dengan upacara adat Sunda, Mapag Panganten, Minggu (17/7/2022).

Sebagai informasi, MapagPpanganten terdiri dari dua kata dalam bahasa Sunda, "mapag" berarti menjemput atau menyambut dan "panganten" berarti pengantin.

Mapag Panganten diartikan sebagai ritual dalam prosesi pernikahan masyarakat Sunda untuk menyambut pengantin.

Berbagai kemeriahan dan keharuan tersaji di acara tersebut.

Baca juga: Via Vallen Teteskan Air Mata Saat Kenang Sang Nenek di Upacara Mapag Panganten

Berikut rangkuman Kompas.com.

Rangkaian acara

Prosesi Mapag Panganten terdiri dari nasihat kawin, saweran, turun bantaian, mereum harupat, nincak enduk dan elekan, nglangkahan barera, muka panto, huap lingkung, hinhHuap geugeut.

Saat itu, Via Vallen tampil anggun dengan balutan kebaya khas Sunda berwarna putih keemasan.

Selama prosesi, Via dan Chevra terlihat mengikuti dengan saksama.

Baca juga: Alasan Via Vallen dan Chevra Yolandi Tutup Rangkaian Acara Pernikahan dengan Upacara Adat Sunda

Keduanya saling melemparkan senyum dan sesekali tertawa bersama ketika melewati berbagai tahapan prosesi.

Via Vallen duduk di sebelah kanan Chevra

Salah satu yang menarik perhatian dalam acara itu adalah ketika Via dan Chevra melangkah ke pelaminan.

Di pelaminan, Via Vallen kemudian duduk di sebelah kanan Chevra Yolandi, hal yang tak lazim pada acara pernikahan umumnya.

Namun, hal itu terjawab saat Via Vallen dan Chevra Yolandi menjalani prosesi huap geugeut.

Baca juga: Via Vallen Sempat Duduk di Sisi Kanan Chevra Yolandi Saat Mapag Penganten, Kenapa?

"Alasannya ada prosesi ini. Karena kalau Neng Via di kiri, posisinya susah buat Aa Chevra menyuapinya," kata salah satu pemandu acara pernikahan adat Sunda, dikutip dari siaran langsung Vidio, Minggu.

Alasan gelar acara adat Sunda

Meski berasal dari suku Jawa, Via Vallen punya alasan tersendiri menyelipkan adat Sunda dalam rangkaian pernikahannya dengan Chevra Yolandi.

Ibu Via Vallen, Rosida yang awalnya meminta upacara adat khas Sunda dalam pernikahan putrinya.

Via Vallen adalah cucu kesayangan neneknya. Darah seni yang mengalir dalam diri Via juga diturunkan dari neneknya yang dulu seorang pesinden.

Baca juga: Pernikahan Via Vallen dan Chevra Yolandi bak di Negeri Dongeng hingga Kehadiran Khofifah

"Akhirnya, gimana kita pikir semua ikut bahagia, makanya kita pakai adat Jawa dan Sunda. Makanya acara Mapag Panganten terselenggara," ujar Via Vallen.

Tangis Via Vallen

Via Vallen tak kuasa menahan air matanya saat menceritakan sosok sang nenek pada upacara tersebut.

Pedangdut berusia 30 tahun itu mengaku sangat dekat dengan sang nenek hingga memanggilnya dengan sebutan "Emak".

Air mata Via menetes saat menceritakan detik-detik terakhir sebelum neneknya meninggal dunia.

Baca juga: Via Vallen Teteskan Air Mata Saat Kenang Sang Nenek di Upacara Mapag Panganten

Sebagai informasi, sebelumnya akad nikah Via Vallen dan Chevra telah digelar di Hotel JW Mariott Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/7/2022) pagi.

Chevra Yolandi memberikan mas kawin 1.507 Euro dan 157 gram emas, serta alat shalat lengkap kepada Via Vallen.

Bertindak sebagai saksi pernikahan Via Vallen dan Chevra Yolandi adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com