Dan, itu ia lakukan dengan melakukan pengembaraan ke Eropa mencari diri, membuka pikiran.
Ia belajar. Menyelesaikan teknik-teknik dasar apa saja yang harus diselesaikan oleh seorang penyanyi sebelum ia menaklukkan gebyar panggung dengan penonton yang dinamis dan tak terduga.
Apakah hanya menjadi pesohor dengan penggemar berjubel-jubel yang menjadi tujuan bermusik? Glenn selalu terganggu dengan tujuan, dengan pembelokan niat.
Dari penciptaan album ke album, ia selalu memeriksa sudahkah ia temukan jenis musiknya dan sudah benar langkah yang ia ambil.
Di panggung, ia seperti duduk dalam mihrab yang merefleksikan hakikat bermusik dengan bertanya, "Sandiwarakah selama ini setelah sekian lama kita telah bersama".
Glenn sangat sadar sandiwara lahir di atas panggung. Di atas panggung itu, semua bisa dimainkan, semua bisa dibolak-balikkan.
Bahkan, tak ada cinta dan teman di atas panggung sandiwara itu. Semua bisa tiba-tiba saling menusuk dalam sedih, semua tiba-tiba saling mencintai dalam alienasi.
Glenn sangat memengaruhi saya untuk tetap membangun panggung dan saya tetap di bawahnya menjaga tiang-tiang panggung itu tetap kuat terpacak di atas tanah karena kata Glenn, setiap orang punya tugas masing-masing dalam hidup.
Ada yang membangun panggung untuk menghidupkan api musik, tapi ada pula yang membangun panggung untuk membesarkan dirinya sendiri.
Selamanya saya tidak menaiki ratusan panggung yang telah saya buat karena panggung itu hanya buat mereka yang telah mendarmakan segala daya untuk berkarya di musik. Panggung buat insani yang terbaik.
Maka, nyaris seluruh panggung festival yang saya dirikan, selamanya ada nama Glenn Fredly dalam daftar line up.
Sebelum pandemi menggebuk penduduk bumi dan sebelum berucap "Selamat tinggal, kisah tak berujung/Kini ku 'kan berhenti berharap/Perpisahan kali ini untukku ...", Glenn tak pernah absen bersenandung di panggung Prambanan Jazz Festival, di hadapan rumah agung dari abad ke-9, Candi Prambanan.
Glenn tak hanya datang sebagai pengisi acara, tetapi juga datang sebagai sahabat.
Semua yang hatinya dekat secara personal dengan Glenn saat mendengarkan tiga baris pertama "Sekali Ini Saja" bakal termangu bahwa lirik itu dipersembahkan kepada siapa pun yang mengerti arti persahabatan, mengerti bagaimana "kita" tetap lebih indah dan magis dari "kami":
Bersamamu
Kulewati
Lebih dari seribu malam