Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maharani Kemala Bisnis Helikopter, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 21/03/2022, 15:45 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Tanggapi isu miring tentang bisnis yang dirintisnya, Maharani Kemala, beri penjelasan tentang asal mula bisnis yang dimulai sejak tahun 2008.

Bukan hanya soal usaha yang dirintisnya dari nol saat masih berstatus karyawan di salah satu bank.

Maharani Kemala juga menjawab kecurigaan terhadap bisnis helikopter miliknya yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Melalui Instagram Story-nya, Maharani Kemala menceritakan inspirasi awal memulai bisnis penyewaan helikopter untuk wisata yang kini bernama Urbanair yang dibangun setelah usaha lain dari properti, perawatan kulit dan kosmetiknya berkembang pesat. 

Ide bisnis helikopter ini bermula saat Maharani dan suaminya berlibur ke Selandia Baru tahun 2019.

Baca juga: Bos MS Glow Maharani Kemala Beberkan Perjalanannya Berbisnis

Di sana sudah jadi hal wajar naik helikopter untuk keliling di atas gunung salju. Dan ternyata wisata seperti ini sudah jadi hal biasa di Dubai dan Hawai.

"Awal korona, Bali terlihat sepi banget, aku dan suami iseng sewa helikopter di Bali buat keliling-keliling," tulisnya dikutip dari akun @maharanikemala.

Tak sengaja bertemu dengan seorang kapten helikopter, di mana Maharani baru tahu ternyata bisnis ini dikelola orang asing.

"Kenapa harus yang punya orang asing... Padahal potensi bisnis ini kedepannya bagus," tulisnya lagi.

Mempelajari bisnis tersebut selama beberapa bulan dan membuat rencana bisnis, Maharani yakin untuk memulai usaha ini karena melihat kota-kota wisata di luar negeri sudah menggunakan helikopter sebagai daya tarik wisata.

Baca juga: Ivan Gunawan Dapat Mobil Gratis dari Maharani Kemala

"Kita yakin saat pengambil alihan bisnis ke @urbanair.id kita bisa jalan dengan baik. Kita ubah paradigma bahwa naik helikopter mahal," jelasnya.

"Maka dengan kita rubah strategi bisnisnya, kita buat paket-paket hemat agar orang-orang ke Bali tujuan wisatanya salah satu bisa naik helikopter," imbuhnya.

Semua lebih mudah karena mereka mengajak tim dari perusahaan sebelumnya untuk bergabung, sehingga tidak perlu melakukan pembentukan dari awal.

"Kita test pasar dulu, kita gunakan helikopter yang sebelumnya sudah ada. Dan penambahan helikopter dari teman-teman aviasi lainnya yang kita gunakan dengan branding urban air," tulis Maharani.

Ternyata, dengan tes pasar itu mereka sukses besar. Promo naik helikopter untuk wisata dengan paket-paket menarik dan murah berhasil menarik minat wisatawan.

"Siapa yang enggak mau naik helikopter dengan harga segitu??," tulisnya.

Dikutip dari Instagram @urbanair.id, di bulan Maret 2021 terdapat promo wisata keliling GWK, pantai Melasti, pantai Nyangnyang selama 12 menit dengan helikopter hanya Rp 4,4 juta untuk empat orang.

Dengan promo besar yang mereka lakukan dan menggandeng influencer, akhirnya banyak wisatawan ingin mencoba hal tersebut.

"Masyarakat ke Bali pun maunya naik helikopter dan aku mau buat orang-orang itu ingat naikhelikopter naik urban air," kata Maharani.

"Akhirnya banyak perusahaan helikopter terutama Bell menawarkan kita helikopter Bell 505," imbuhnya.

Mengenai sumber pendanaan hingga bisnis helikopternya tumbuh besar, Maharani lebih lanjut menjelaskan pendapatan besar dari Urban Air membuat mereka mendapat banyak penawaran.

"Akhirnya kita nambah helikopter karena pengelolaan keuangan kita baik," tulis Maharani.

Dengan pengelolaan yang baik, mereka bisa membayar biaya bulanan untuk menyewa heliport dan bahkan bisa menambah tenaga kerja warga setempat.

"Intinya, jika kalian mau akuisisi perusahaan, mau membuat perusahaan baru, fundamental dikuatkan, analisa fundamental penting banget, bisnis plan, pengelolaan keuangan yang bener dan SDM," lanjutnya.

Unggahan Maharani KemalaInstagram @maharanikemala Unggahan Maharani Kemala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com