Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap KPI soal Saipul Jamil Jadi Bintang Tamu di Televisi

Kompas.com - 07/09/2021, 12:02 WIB
Ady Prawira Riandi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya angkat bicara dalam masalah kemunculan pedangdut Saipul Jamil di stasiun televisi.

KPI menjadi sasaran empuk masyarakat Indonesia setelah Saipul Jamil dihadirkan dalam acara TV setelah baru saja bebas dari penjara.

Penyambutan berlebihan terhadap Saipul Jamil yang notabene adalah mantan narapidana kasus pencabulan anak dan penyuapan ini dianggap mencederai nurani publik.

Baca juga: 6 Langkah Tegas Komnas PA Kecam Penyambutan dan Kemunculan Saipul Jamil di TV

Petisi memboikot Saipul Jamil di televisi pun akhirnya muncul dan mendapat respons masif.

Langkah KPI

Kehadiran petisi online untuk memboikot Saipul Jamil langsung direspons oleh KPI sebagai regulator penyiaran di Indonesia.

Saipul Jamilwww.change.org Saipul Jamil

KPI meminta semua lembaga penyiaran untuk berhenti mengglorifikasi kebebasan Saipul Jamil.

Baca juga: Permintaan Maaf Saipul Jamil Usai Dihujani Protes dan Kecaman

"Jadi gini, untuk sikap KPI berkaitan dengan boikot tayangan Saipul Jamil, yang pertama, tentu yang harus dikedepankan adalah lembaga penyiaran diminta KPI untuk tidak semakin menguatkan glorifikasi kebebasan Saipul Jamil," kata Nuning Rodiyah, Komisioner KPI Bagian Kelembagaan, saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/9/2021).

KPI juga akan mengawasi rumor salah satu stasiun televisi yang sudah mengontrak pelantun lagu "Tak Bosan" ini untuk menjadi host di sebuah acara.

Baca juga: Trans TV Minta Maaf karena Undang Saipul Jamil di Acara Kopi Viral

Kaji ulang

Sebelum memberikan teguran atau bahkan sanksi, KPI akan mengkaji ulang tayangan Kopi Viral Trans TV yang mengundang Saipul Jamil tampil di acaranya.

KPI harus memastikan terlebih dahulu apa muatan konten Saipul Jamil di acara tersebut.

"Kalau benar muatannya seperti itu, maka tentu akan mendapatkan sanksi dari KPI karena membuat keresahan publik, tidak pro kepentingan publik, tidak memberikan edukasi dan informasi yang kemudian ini menjaga para penonton khususnya anak dan remaja," ucap Nuning.

Baca juga: Minta TV Boikot Saipul Jamil, Komnas PA: Kerja Hampir 20 Tahun Jadi Sia-sia

Suara keresahan publik

Nuning Rodiyah juga menyampaikan bahwa angka fantastis yang didapat dari petisi permintaan boikot Saipul Jamil adalah jumlah yang besar.

KPI bertanggungjawab untuk memberikan respons karena petisi itu bagian dari suara keresahan publik.

"300.000 petisi itu bagian dari suara publik yang resah hari ini dan itu harus diperhatikan. KPI akan perhatikan betul persoalan itu," kata Nuning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com