Pelajaran sederhana lain yang dia peroleh dari teman-temannya adalah tentang komunikasi. Maudy merasa jauh lebih nyaman ketika memberi dan menerima kritikan.
Baca juga: Maudy Ayunda: Datang ke Stanford Telah Mengubah Diriku secara Personal
"For the first time in my life, I think I'm so much more comfortable with giving and receiving feedback," ujar Maudy.
Ia menilai kini mengkritik dan dikritik adalah suatu hal yang normal. Bahkan menurutnya, orang yang tidak bisa menerima kritikan justru akan merugi.
Sebab dengan menerima kritikan, itu adalah kesempatannya untuk tumbuh dan memperbaiki sebuah hubungan.
Maudy Ayunda juga belajar hidup adalah lebih dari hal-hal yang besar, lebih dari sekadar pencapaian.
Kini, Maudy lebih menghargai hal-hal kecil, sesederhana udara yang dihirup setiap hari hingga tawa yang dibagi dengan orang lain.
Baca juga: Maudy Ayunda Ungkap Pelajaran Hidup yang Didapat Usai Lulus S2 di Standford University
Maudy Ayunda memang sangat tertarik dengan dunia pendidikan. Sebab pendidikan membuatnga ingin membawa pengaruh dan perubahan.
"Aku merasa bahwa pendidikan adalah sebuah area dimana aku ingin membawa perubahan. Dan, aku merasa karena itu aku memilih untuk mendalaminya secara akademis," kata Maudy.
Meski niat awalnya belajar dua tahun Standford ingin mengubah dunia, justru Maudy Ayunda merasa ada perubahan di dirinya. Hal itu pun membuatnya sangat senang.
Maudy merasa berubah jadi lebih sederhana.
"Dua tahun yang lalu, aku datang ke Stanford ingin mengubah dunia tetapi malah mengubah diriku sendiri secara personal,” kata Maudy Ayunda.
Baca juga: Heboh Soal Biaya Pendidikan, Ibu Maudy Ayunda Akhirnya Beri Jawaban
Maudy sadar dia hanya ingin sebang dan membuatnya banyak orang-orang sekelilingnya tersenyum.
Sebelum pulang ke Indonesia, ia pun mengingat kembali ada banyak kenangan dan pengalaman hidup yang dijalani selama dua tahun di kampus ternama di Amerika Serikat itu.
Maudy Ayunda mengaku sangat berat meninggalkan Amerika Serikat untuk pulang ke Indonesia. Maudy bahkan kerap menangis saat berkeliling kampusnya beberapa saat sebelum pulang ke Indonesia.
"Jadi rasanya pahit dan manis karena di satu sisi aku akan pulang, tapi aku juga rasanya kayak belum siap juga meninggalkan tempat ini. Jadi rasanya pahit dan manis," kata Maudy.