Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Maudy Ayunda tentang Stanford University, Lulus S2, dan Pelajaran Hidup

Maudy menyelesaikan pendidikan magister di dua jurusan, Administrasi Bisnis dan Bidang Pendidikan.

Lulusnya Maudy Ayunda dari universitas terbaik di Amerika itu pun turut membuat bangga nama Indonesia.

Maudy pun berbagi pengalaman berharga yang didapatkan saat kuliah di Standford University.

Beradaptasi di Stanford

Maudy mengatakan, sebagian besar masa belajarnya itu terjadi selama pandemi Covid-19.

Selama pandemi Covid-19, Maudy merasakan belajar online lewat zoom, tanpa harus bertatap muka.

Maudy mengatakan, sistem belajar online membuat suasana kampusnya menjadi sangat sunyi.

“Kelas zoom mengambil alih dan kampus sekejap menjadi sunyi senyap,” kata Maudy di kanal YouTube pribadinya, Rabu (14/7/2021).

Mau tidak mau, Maudy pun harus menyesuikan dirinya dengan pembelajaran secara online.

Menyukai alam bebas

Selama kuliah di Standford, Maudy Ayunda merasa kini lebih bisa benar-benar menghargai alam bebas.

Dia kini suka naik gunung dan melakukan aktivitas di alam bebas. Menikmati alam terbuka di Stanford, diakui Maudy Ayunda membuatnya merasa nyaman dengan matahari.

Stanford bahkan menghidupkan kembali kecintaan lamanya pada berlari.

Setidaknya, selama satu hari Maudy Ayunda bisa melangkah sebanyak 10 ribu langkah dikarenakan banyaknya lokasi yang memungkinkan untuk melaksanakan aktivitas di luar ruangan.

Dapat inspirasi dari teman kelasnya

Maudu Ayunda juga mencari inspirasi dari orang. Termasuk, dari 400 teman kelasnya yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan menawarkan perspektif dan cerita yang berbeda-beda.

Kisah dari teman-temannya itu membuat Maudy ingin membawa perubahan seperti quotes-nya Standford “Ubahlah kehidupan orang, ubahlah organisasi, dan ubahlah dunia.”

Pelajaran sederhana lain yang dia peroleh dari teman-temannya adalah tentang komunikasi. Maudy merasa jauh lebih nyaman ketika memberi dan menerima kritikan.

"For the first time in my life, I think I'm so much more comfortable with giving and receiving feedback," ujar Maudy.

Ia menilai kini mengkritik dan dikritik adalah suatu hal yang normal. Bahkan menurutnya, orang yang tidak bisa menerima kritikan justru akan merugi.

Sebab dengan menerima kritikan, itu adalah kesempatannya untuk tumbuh dan memperbaiki sebuah hubungan.

Hidup bukan sekadar pencapaian

Maudy Ayunda juga belajar hidup adalah lebih dari hal-hal yang besar, lebih dari sekadar pencapaian.

Kini, Maudy lebih menghargai hal-hal kecil, sesederhana udara yang dihirup setiap hari hingga tawa yang dibagi dengan orang lain.

Maudy Ayunda memang sangat tertarik dengan dunia pendidikan. Sebab pendidikan membuatnga ingin membawa pengaruh dan perubahan.

"Aku merasa bahwa pendidikan adalah sebuah area dimana aku ingin membawa perubahan. Dan, aku merasa karena itu aku memilih untuk mendalaminya secara akademis," kata Maudy.

Perubahan secara personal

Meski niat awalnya belajar dua tahun Standford ingin mengubah dunia, justru Maudy Ayunda merasa ada perubahan di dirinya. Hal itu pun membuatnya sangat senang.

Maudy merasa berubah jadi lebih sederhana.

"Dua tahun yang lalu, aku datang ke Stanford ingin mengubah dunia tetapi malah mengubah diriku sendiri secara personal,” kata Maudy Ayunda.

Maudy sadar dia hanya ingin sebang dan membuatnya banyak orang-orang sekelilingnya tersenyum.

Berat pulang ke Indonesia

Sebelum pulang ke Indonesia, ia pun mengingat kembali ada banyak kenangan dan pengalaman hidup yang dijalani selama dua tahun di kampus ternama di Amerika Serikat itu.

Maudy Ayunda mengaku sangat berat meninggalkan Amerika Serikat untuk pulang ke Indonesia. Maudy bahkan kerap menangis saat berkeliling kampusnya beberapa saat sebelum pulang ke Indonesia.

"Jadi rasanya pahit dan manis karena di satu sisi aku akan pulang, tapi aku juga rasanya kayak belum siap juga meninggalkan tempat ini. Jadi rasanya pahit dan manis," kata Maudy.

Ajak untuk mengejar keinginan

Maudy Ayunda teringat kembali akan suara sumbang saat ia pertama kali putuskan melanjutkan pendidikan dan mendapatkan gelar magister.

Saat itu, Maudy memilih tetap mengejar cita-citanya karena tahu pasti yang diinginkannya dari Stanford University.

Maudy bahkan menolak untuk mendengar perkataan orang-orang yang membuat keinginannya patah.

Maudy Ayunda lantas berharap semua yang menyaksikan YouTube-nya itu bisa mengejar keinginan mereka.

“Itulah yang pengin aku sampaikan. Teman-teman juga harus, you have to want to fight for yourself,” tutur Maudy Ayunda.

https://www.kompas.com/hype/read/2021/07/14/090913466/maudy-ayunda-tentang-stanford-university-lulus-s2-dan-pelajaran-hidup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke