Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyiarnya Dianggap Menghina BTS, Radio Jerman Minta Maaf

Kompas.com - 27/02/2021, 11:00 WIB
Kistyarini

Editor

Sumber APnews

KOMPAS. com - Sebuah radio di Jerman meminta maaf atas ucapan salah satu penyiarnya yang menyebutkan BTS seperti virus corona.

Dalam pernyataannya, Jumat (26/2/2021), radio Bayern3 mengatakan ucapan penyiar bernama Matthias Matuschik tersebut keterlaluan tetapi tidak bermaksud "menghina ataupun rasialis" terhadap BTS.

Dalam permintaan maafnya, Bayern3 mengakui Matuschik menyatakan pendapatnya dengan cara ironis dan berlebihan sehingga kata-katanya menyakiti hati penggemar BTS.

Baca juga: BTS Bawakan Fix You di MTV Unplugged, Coldplay: Indah

"Namun dia (Matuschik) sudah meyakinkan kami bahwa dia tidak bermaksud seperti itu (menghina). Dia hanya ingin menyatakan ketidaksukaannya terhadap versi cover lagu (Fix You oleh BTS) itu," kata Bayern3.

Menurut Bayern3, selama ini Matuschik aktif menggalang dana untuk pengungsi.

Dia juga terlibat kampanye gerakan anti-ektremisme kanan dan menentang xenophobia atau rasisme dalam bentuk apapun.

Baca juga: 5 Momen Terbaik Penampilan BTS di MTV Unplugged

"Meskipun demikian, hal itu tidak mengubah fakta banyak orang menganggap ucapannya menyakitkan dan rasialis," kata Bayern3.

"Kami meminta maaf atas kejadian ini. Kami akan menyelesaikan perkara ini dengan Matthias dan tim dalam beberapa hari ke depan," lanjut Bayern3.

Permintaan maaf itu datang setelah ribuan ARMY, penggemar BTS, menuduh Matuschik rasialis dalam komentarnya tentang penampilan BTS membawakan lagu "Fix You" milik Coldplay di MTV Unplugged.

Baca juga: Biasa Menolak Lagunya di Cover, Coldplay Justru Dukung BTS di MTV Unplugged

Protes penggemar itu diramaikan dengan tagar #Bayern3Racist, #Bayern3Apologize, dan #RassismusBeiBayern3 yang berarti "rasisme di Bayern3.

"Rasisme bukan pilihan," tulis warganet pengguna akun @Vroseeeee1 dalam empat bahasa, yakni Inggris, Jerman, Korea, dan Spanyol.

Dalam siarannya pada Rabu (24/2/2021), Matuschik mengatakan "Fix You" versi BTS adalah pencemaran.

Baca juga: Lagu Dynamite BTS Tempati Peringkat 45, Perpanjang Rekor di Billboard

Dia juga membandingkan boyband asal Korea Selatan itu dengan virus corona, dengan mengatakan "virus yang diharapkan segera ada vaksinnya".

"Saya tidak ada masalah dengan Korea Selatan, Anda tidak bisa menuduh saya xenophibia hanya karena boyband itu dari Korea Selatan. Mobil saya dari Korea Selatan. Itu mobil paling keren," kata Matthias Matuschik lebih lanjut.

Dia menambahkan hukuman yang tepat untuk BTS karena menyanyikan "Fix You" adalah "berlibur di Korea Utara selama 20 tahun".

Baca juga: Bocoran Lagu BTS di MTV Unplugged Buat Heboh, Ada Lagu Coldplay

Kecaman terhadap ucapan Matuschik tidak hanya datang dari penggemar BTS maupun warga Korea Selatan.

Warganet Jerman dan beberapa negara lain juga mengecam komentar penyiar tersebut.

"Saya tahu radio mana yang tidak akan saya dengarkan lagi. Selamat tinggal Bayern3," tulis akun @fairesvmns di Twitter dalam bahasa Jerman.

Baca juga: Beri Nasihat Agar BTS Tak Seperti Boyzone, Ronan Keating Banjir Kritikan

"Saya tidak membutuhan rasisme dalam bentuk seperti ini di 2021," lanjut warganet tersebut.

Banyak warga keturunan Korea Selatan mengutarakan kekhawatiran komentar penyiar itu bisa menyulut kekerasan terhadap warga keturunan Asia yang sudah muncul di banyak negara.

"Masalah ini bukan hanya tentang BTS, tetapi tentang banyak orang Asia lain yang menghadapi rasisme ekstrem karena pandemi ini," kata Hansl Chang, warga keturuan Korea Selatan yang tinggal di Jerman, melalui twit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com