KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memutuskan untuk hengkang dari SAG-AFTRA, serikat aktor dan insan film juga pertelevisian.
SAG-AFTRA merupakan akronim dari Screen Actors Guild (SAG) - American Federation of Television and Radio Artist (AFTRA) yang mewakili 160.000 aktor film, televisi, jurnalis, tokoh radio, penyanyi, aktor suara, model dan profesional media lainnya di seluruh dunia.
Donald Trump mengundurkan diri setelah terancam didepak dari serikat pekerja tersebut lantaran melanggar aturan dengan menghasut pemberontakan.
Baca juga: Pendukung Donald Trump, Ayah Lady Gaga Bangga Putrinya Menyanyi di Pelantikan Presiden Joe Biden
SAG-AFTRA menduga Trump menghasut penyerangan yang menimbulkan kericuhan di Capitol pada 6 Januari 2021.
Trump menyatakan pengunduran dirinya melalui surat yang dikirim untuk Presiden SAG-AFTRA, Gabrielle Carteris, yang didapat media Fox News pada Kamis (4/2/2021).
"Saya menulis kepada Anda mengenai rapat Komite Disiplin yang bertujuan untuk mencabut keanggotaan saya. Siapa peduli!" tulis Donald Trump di awal suratnya.
Baca juga: Selena Gomez dan Sejumlah Artis Hollywood Kecam Aksi Pendukung Donald Trump
Dalam surat tersebut, Trump membanggakan sederet karya yang pernah menampilkannya, seperti Home Alone 2, Zoolander dan Wall Street: Money Never Sleeps, termasuk acara televisi The Fresh Prince of Bel-Air, Saturday Night Lives.
"Saya sangat membantu bisnis televisi berita kabel (dikatakan sekarat sebelum saya terjun ke politik) saya menciptakan ribuan pekerjaan di jaringan seperti MSDNC, Fake News CNN, dan banyak lainnya," tulis Donald Trump.
Trump menuding bahwa SAG-AFTRA sengaja menggelar rapat dan mendepaknya demi menutupi kegagalan mereka dalam melindungi serikat pekerja.
Baca juga: Demi Lovato Protes Donald Trump Lewat Lagu “Commander in Chief”
Trump lalu menutup akhir suratnya dengan mengatakan SAG-AFTRA tidak melakukan apa pun yang berimbas untuknya.
Dalam sebuah pernyataan setelah pemberontakan di Capitol, Gabrielle Carteris menyebut Donald Trump melanggar berbagai aturan.
"Trump menyerang nilai-nilai yang paling sakral oleh persatuan ini, terkait demokrasi, kebenaran, rasa hormat untuk sesama Amerika dari semua ras dan agama, serta kesucian pers yang bebas," kata Gabrielle Carteris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.