JAKARTA, KOMPAS.com - Tya Ariestya menjadi salah satu selebritas yang sukses dalam menjalani diet hingga berhasil menurunkan berat badannya.
Tya mulai berdiet pada bulan Agustus 2020 dan tanpa olahraga yang menyiksa. Dia berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 25 kilogram.
Berbincang dengan fotografer Rio Motret, Tya mengakui tak sehat jasmani dan rohani saat masih berbobot 74 kilogram.
Baca juga: Transformasi Tya Ariestya Berhasil Turunkan Berat Badan 23 Kg dalam 4 Bulan
Di kesempatan itu, Tya juga menekankan adanya motivasi dari dalam diri ketika ingin melakukan diet.
Berikut rangkuman Kompas.com.
Tya mengaku tak sehat jasmani dan rohani ketika memiliki bobot tubuh yang berlebih, mencapai 74 kilogram.
"Enggak sehat rohaninya adalah mental kita secara psikologis, secara tidak sadar, kita itu kayak 'enggak apa-apa' tapi sebenernya itu ganggu, kita nyari baju enggak ada yang muat," tutur Tya.
Baca juga: Tya Ariestya Akui Tak Sehat Jasmani dan Rohani Saat Berbobot 74 Kilogram
Ucapan orang yang menyinggung bentuk fisik dan berat badan juga bisa membuat sedih atau tersinggung.
Bukan karena disuruh suami berdiet, artis berusia 37 tahun ini memutuskan menurunkan berat badan karena ingin hidup sehat.
"Kalau ditanya, 'kamu pasti enggak senang ya waktu aku gendut', dia pasti selalu bilang 'aku enggak peduli sih mau kamu kurus atau gendut'," kata Tya.
Baca juga: Tya Ariestya: Suami Enggak Peduli Mau Aku Kurus atau Gemuk
Tya melanjutkan, sang suami menerimanya apa adanya sejak memilihnya sebagai pendamping hidup.
Selama berdiet, Tya tidak melakukan olahraga berat. Dia hanya rutin berjalan kaki secara santai selama 45 menit setiap harinya.
Tya menjelaskan olahraga biasanya akan mempengaruhi masa otot yang akan membuat berat badan bertambah.
Baca juga: Tya Ariestya Jelaskan Alasan Dilarang Olahraga Selama Diet
"Sementara kita defisit kalori, nah kalau misalnya kalorinya defisit terus olahraganya ditambah, kalori yang terbuang semakin banyak," tuturnya.
Tya menuturkan, semakin banyak kalori yang terbuang maka tubuh akan semakin membutuhkan energi yang banyak hingga jadi cepat lapar.